Kamis 30 Nov 2017 08:10 WIB

Punah, Macan Tutul di Kawasan TNGGP Hanya Tersisa 25 Ekor

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nidia Zuraya
Macan tutul.
Foto: Taman Safari Indonesia
Macan tutul.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Keberadaan satwa langka macan tutul (Panthera Pardus) di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) diperkirakan tersisa sebanyak 25 ekor. Hal ini didasarkan laporan monitoring yang dilakukan pada 2014 lalu.

"Macan tutul merupakan salah satu jenis satwa terancam punah yang ada di TNGGP," kata Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Wilayah I Cianjur, TNGGP V Diah Qurani Kristina kepada wartawan, Kamis (30/11).

Oleh karena itu lanjut dia TNGGP melakukan pemantauan populasi macan tutul di TNGGP dengan menggunakan baseline data pada 2008 lalu yaitu sebanyak 22 ekor.  Hasilnya ujar Diah, pada 2014 didasarkan hasil monitoring dilaporkan terdapat sebanyak 25 ekor macan tutul. Pada 2017 ini lanjut dia petugas kembali melakukan pemantauan macan tutul dengan menggunakan kamera trap di sejumlah titik di kawasan taman nasional.

Terakhir, kata Diah, petugas memasang kamera trap di kawasan taman nasional yang berada di Cianjur. Pemantauan macan tutul ini kata dia sebagai bagian dari upaya pelestarian satwa langka tersebut dari kepunahan. Sehingga nantinya dihasilkan data terbaru populasi satwa macan tutul yang masih berada di kawasan TNGGP.

Ditambahkan Diah, hingga kini keberadaan macan tutul di kawasan TNGGP belum mengalami konflik dengan manusia yang ada di sekitarnya. Kondisi ini lanjut dia disebabkan masih tersedianya pangan atau makanan yang cukup bagi macan tutul di kawasan TNGGP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement