Rabu 29 Nov 2017 22:00 WIB

1.100 Orang Alami Gangguan Jiwa di Malang

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Winda Destiana Putri
Bipolar merupakan salah satu jenis gangguan kesehatan jiwa.
Foto: ist
Bipolar merupakan salah satu jenis gangguan kesehatan jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 1.100 orang dilaporkan mengalami gangguan jiwa selama setahun di Kota Malang. Hal ini diungkapkan berdasarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dari Januari sampai September lalu.

"Dari Januari sampai September ada 1.100 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kota Malang," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif saat ditemui wartawan di Same Hotel Malang.

Menurut Husnul, ribuan ODGJ di sini terbagi dalam tiga kategori, yakni ringan, sedang dan berat. Gangguan jiwa ringan berarti terdapat masalah pada kepribadian seseorang. Hal ini dapat terlihat apabila seseorang sulit mengendalikan diri karena stres.

"Emosinya tidak stabil. Itu bisa dilihat dari perilaku dan saat wawancara juga dapat dilihat," katanya.

Sementara untuk kasus gangguan jiwa biasanya akan terjadi pada seorang individu yang mengalami halusinasi atau psikosis. Psikosis sendiri merupakan istilah medis yang merujuk pada keadaan mental yang terganggu oleh delusi atau halusinasi.

Selain gangguan jiwa pada dua kategori itu, masyarakat Kota Malang juga tak terhindari dari penderita pada tahap berat. Meski demikian, Husnul memastikan tidak ada kasus pemasungan pada ODGJ berat di Kota Malang. Yang ada, dia melanjutkan, terdapat dua ODGJ berat yang diisolasi keluarganya di kamar khusus.

"Tapi itu sudah dibebaskan sekarang," tambahnya.

Dengan banyaknya kasus ODGJ ini, Husnul menilai, semua kembali pada individu masing-masing. Dalam hal ini semua orang dari berbagai profesi memiliki potensi masalah pada gangguan jiwanya. Akan tetapi semua itu kembali pada ketahanan mental pribadi masing-masing.

Dari sisi pemerintah sendiri, Husnul mengungkapkan, pihaknya sudah menyediakan obat gratis di seluruh puskesmas Kota Malang. Anggarannya pun akan ditambah untuk tahun depan sekitar Rp 200 juta. Sementara untuk tahun ini, dia menambahkan, dananya sekitar 10 persen di bawah penganggaran itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement