REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pembuatan kapal-kapal besar berbobot di atas 50 gross ton (GT) di sentra pembuatan kapal Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu meningkat tajam. Hal itu menyusul bergairahnya kembali penangkapan ikan pascamoratorium kapal asing yang dikeluarkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti.
Ketua Koperasi Perikanan Laut (KPL) Mina Sumitra, Desa Karangsong, Darto menyebutkan, sepanjang tahun ini pembuatan kapal berbobot di atas 50 GT di Karangsong mencapai sekitar 20 unit. Padahal, sebelumnya hanya dalam hitungan jari.
"Ini berkat kebijakan Menteri Susi soal moratorium kapal asing," kata Darto, saat ditemui di TPI Karangsong, Desa Karangsong, Rabu (29/11).
Darto menyebutkan, setiap kapal yang berbobot di atas 50 GT itu bernilai sekitar Rp 4 miliar. Untuk pembuatannya, memakan waktu sekitar enam bulan. Saat ini, ada sekitar 250 unit kapal berbobot di atas 50 GT di Desa Karangsong.
Menurut Darto, sentra pembuatan kapal di Desa Karangsong tersebut sudah berlangsung turun temurun sejak sebelum zaman kemerdekaan Indonesia. Proses pembuatan kapal itupun dilakukan sepenuhnya oleh arsitek dan pekerja asli Indramayu.
Padahal, baik arsitek maupun pekerja pembuat kapal itu tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang tersebut. "Mereka memiliki keahlian dengan belajar secara otodidak," terang Darto.
Kapal-kapal berbobot di atas 50 GT asal Desa Karangsong itu berlayar mencari ikan ke berbagai perairan Indonesia, seperti Papua, Sulawesi, Kalimantan maupun Sumatra. Waktu yang dibutuhkan kapal-kapal untuk berlayar itu sekitar dua hingga tiga bulan.
Darto menambahkan, selain kapal berbobot di atas 50 GT, di Desa Karangsong juga terdapat kapal berbobot antara 5 30 GT. Dia menyebutkan, jumlah kapal yang berbobot antara 5 30 GT mencapai sekitar 300 unit.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Abdur Rosyid Hakim, mengungkapkan, bertambahnya jumlah kapal-kapal besar di Desa Karangsong juga menyebabkan produksi ikan di Kabupaten Indramayu meningkat.
Dia menyebutkan, peningkatan produksi ikan pada tahun ini meningkat di kisaran 15 persen dari tahun lalu yang mencapai 33.665.941,80 kg. "Dengan meningkatnya jumlah kapal, maka otomatis hasil tangkapan juga meningkat," tandas Hakim.