REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Cuaca ekstrem yang terjadi selama tiga hari terakhir di wilayah Yogyakarta menyebabkan banjir hingga tanah longsor. Sejumlah pos pengungsian dan dapur umum telah didirikan demi menanggulangi masyarakat yang terdampak.
Selama dua hari terakhir tim operasi gabungan telah melakukan berbagai tindakan guna menanggulangi dampak cuaca ekstrem. Mulai petugas BPBD, TNI, Polri sampai masyarakat semua bahu-membahu menanggulangi dampak cuaca ekstrim.
Selain pemotongan, pemangkasan, dan penyingkiran pohon-pohon tumbang dari jalan, petugas dan relawan telah melakukan evakuasi dan pertolongan kepada korban terdampak. Ada pula pos pengungsian dan dapur umum yang didirikan.
Untuk Kabupaten Kulonprogo, pos pengungsian didirikan di Kompleks Kecamatan Panjatan. Koordinator Pos Pengungsian Panjatan, Caroko mengatakan, walau sudah lebih dari 362 masyarakat mengungsi, cadangan makanan dan minuman masih aman.
"Sementara ada 362 jiwa, (makanan dan minuman) sampai tiga hari mendatang aman," kata Caroko kepada Republika.co.id, Rabu (29/11).
Untuk Kabupaten Gunung Kidul, dapur umum telah didiirkan di Kompleks Kantor Sewoko Projo. Hal ini dilakukan untuk membantu menyampaikan kebutuhan logistik karena sebagian besar masyarakat masih bertahan di rumah masing-masing.
"Masih menunggu tambahan donatur untuk persiapan dapur umum dan logistik ke warga," ujar Koordinator Dapur Umum Sewoko Projo, Rumi, melalui pesan singkatnya.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY pun telah membuka saluran telpon darurat di nomor 0851-0363-0700. Melalui itu, masyarakat dapat mendapatkan atau memberikan informasi darurat langsung kepada BPBD.