Rabu 29 Nov 2017 09:07 WIB

Jokowi Sudah Terima Surat dari Khofifah

Presiden Joko Widodo bersama Mensos Khofifah Indar Parawansa bersiap melakukan tabur bunga dalam rangkaian upacara Ziarah Hari Pahlawan 2017 di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Jumat (10/11). Kegiatan ini rutin dilakukan setiap 10 November untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
Foto: Republika/Prayogi
Presiden Joko Widodo bersama Mensos Khofifah Indar Parawansa bersiap melakukan tabur bunga dalam rangkaian upacara Ziarah Hari Pahlawan 2017 di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Jumat (10/11). Kegiatan ini rutin dilakukan setiap 10 November untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah menerima dan membaca surat dari Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa terkait dengan permohonan arahan dari Presiden mengenai sejumlah parpol yang mengusungnya dalam Pilkada Jatim 2018.

"Ya suratnya kemarin sudah sampai ke meja saya. Sudah saya baca," kata Presiden Jokowi usai Upacara HUT Ke-46 Korpri di Lapangan Monas Jakarta, Rabu (29/11).

Ia menyebutkan dirinya harus bertemu dengan Khofifah untuk membahas masalah itu. "Mungkin kalau enggak hari ini atau besok saya minta untuk ketemu," kata Jokowi didampingi Mendagri Tjahjo Kumolo dan Menpan RB Asman Abnur.

Mengenai apa yang akan dibahas dalam pertemuan itu, Jokowi mengatakan belum bisa menyampaikannya. "Belum ketemu saya belum bisa ngomong. Selesai ketemu, baru saya sampaikan," katanya.

Ketika ditanya apakah Khofifah harus mundur dari jabatan menteri sosial, Presiden juga mengatakan belum bisa menyampaikan karena belum ketemu. "Ketemu dulu, suratnya ada, ketemu, berbicara baru saya memutuskan, baru bisa ngomong," katanya.

Ia menyebutkan isi surat dari Khofifah adalah permohonan izin mengikuti Pilgub Jatim 2018. "Ya izin untuk mengikuti Pilgub di Jatim. Sudah, itu saja," katanya.

Sementara itu mengenai Menperin Airlangga Hartarto yang disebut-sebut mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar, Jokowi mengatakan hal itu urusan internal Golkar. "Itu urusannya Partai Golkar, urusannya internal Partai Golkar," tegasnya.

Menurut dia, sebagai menteri jika memiliki keinginan lain merupakan hal yang biasa. "Ya kalau sebagai menteri ya mesti toh mau memiliki keinginan, kemudian menyampaikan, biasa," katanya.

Menurut Presiden, hingga saat ini tidak ada rangkap jabatan dari Menperin Airlangga. "Itu urusan internal Partai Golkar," tegasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement