REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat menggelar aksi penanaman 800 bibit pohon di pantai WTC Raja Ampat, Selasa (28/11). Langkah itu untuk memeringati Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional 2017.
Sekretaris Daerah Papua Barat Nataniel Mandacan pada siaran pers mengatakan, tema kegiatan ini adalah "Kerja Bersama Memakmurkan Rakyat Lestarikan Alam". Menurut dia, tema tersebut mengandung arti, untuk melestarikan hutan tidak lepas peran serta dari seluruh pelaku utama pengelola lahan dan hutan juga masyarakat sekitar.
Ia meminta kepada jajaran pemerintah daerah menggalakkan penanaman pohon. Hal itu untuk mendukung program konservasi di daerah ini. "Papua Barat telah dideklarasikan sebagai Provinsi Konservasi. Semua harus mendukung upaya pelestarian lingkungan dan seluruh keanekaragaman hayati yang kita miliki," katanya.
Iapun berharap seluruh pejabat pemerintah ikut serta mengajak masyarakat menanam 25 pohon selama seumur hidup. Pelibatan masyarakat dan elemen penting untuk mewujudkan program konservasi.
Dia menambahkan, program pembangunan hutan serba guna bisa dilaksanakan untuk mendukung pendapatan masyarakat melalui jasa lingkungan. Di sisi lain, program tersebut untuk menjamin ketersediaan air bersih dan menekan resiko bencana alam. "Ancaman ke depan umat manusia adalah kekurangan air oleh karena itu perlunya dilakukan penanaman pohon," tuturnya lagi.
Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati mengaku prihatin karena hutan mangrove di daerahnya berkurang. Mulai tahun 2018 pihaknya akan mengalokasikan anggaran untuk memperbanyak tanaman mangrove dan merancang objek wisata mangrove. "Untuk itu kami minta dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Papua Barat," ujarnya.
Kegiatan ini juga dihadiiri Kapolres Raja Ampat AKBP Edy Setyanto Erning, Kadis Kehutanan Papua Barat Hendrik Runaweri. Sebanyak 150 peserta hadir pada aksi ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
