Selasa 28 Nov 2017 23:48 WIB

Damkar Depok Minta Warga Waspadai Cuaca Ekstrem

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Karta Raharja Ucu
 Anggota Pemadam Kebakaran (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Anggota Pemadam Kebakaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Yayan Arianto, meminta warga mewaspadai potensi bencana akibat cuaca ekstrim akhir-akhir ini. Langkah antisipasi juga dilakukan pihaknya dengan menyiagakan sedikitnya 180 personel dan 26 armada untuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan dari cuaca ekstrim tersebut.

Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat, adanya tekanan rendah di selatan Jawa mengakibatkan area belokan angin. Akibatnya akan ada peningkatan pertumbuhan awan hujan yang berpotensi terjadinya hujan lebat hingga ekstrim dan potensi angin kencang serta puting beliung.

"Kami siagakan 180 personel yang dibagi dalam dua shift dan 26 armada untuk berjaga dan mengantisipasi hal tersebut," ujar Yayan di Balai Kota Depok, Selasa (28/11).

Menurut Yayan, dengan potensi itu, pihaknya juga mengimbau agar Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan yang akan terjadi banjir maupun longsor. "Kami juga meminta kepada ASN yang berada di wilayah, agar segera melapor ke Kantor Damkar apabila ada kejadian atau dampak kejadian akibat cuaca ekstrim," imbuhnya.

Yayan menyebutkan, jika ditemukan potensi bencana warga bisa melaporkan ke markas terdekat antara lain, Mako Kembang 021-77827280, Cimanggis 021-87745313, Cinere 021-7543025, Bojongsari 021-28917777, dan Cipayung 021-77888580. Pihaknya mencatat, hingga kini baru mendapatkan satu laporan adanya pohon tumbang di Jalan Tanah Baru, Kecamatan Beji.

Kepala Dinas pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok, Manto mengatakan, beberapa wilayah yang berpotensi terjadi longsor dan banjir antara lain saluran cabang barat Kecamatan Pancoran Mas (Panmas), sempadan Ciliwung Kecamatan Cipayung, outlet Situ Panmas, wilayah Pondok Jaya, wilayah Perumahan PGRI Cilodong dan sebagainya.

"Bencana yang kerap terjadi didominasi longsor. Beralihnya fungsi lahan, menjadi penyebab utama terjadinya bencana tersebut. Ditambah intensitas hujan yang tinggi akhir-akhir ini, menambah parah kondisi di lapangan," jelas Manto.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Etty Suryahati, juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap pohon yang tumbang. Saat ini pihaknya terus melakukan identifikasi dan pemangkasan pohon agar tidak membahayakan masyarakat.

"Kami rutin melakukan pemangkasan pohon yang sudah lebat, untuk mengantisipasi pohon tumbang. Sambil kita identifikasi, pohon mana saja yang harus segera dilakukan peremajaan," ucap Etty.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement