REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa telah mengirimkan surat pribadi ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Surat tersebut diduga berisi terkait pemberitahuan pencalonan dirinya dalam pemilihan kepala daerah Jawa Timur pada 2018.
"Surat dari Bu Khofifah sudah dikirimkan ke Presiden tapi itu surat pribadi," kata Pratikno usai menghadiri acara Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/11).
Pratikno menegaskan, surat dari Khofifah untuk Presiden tersebut merupakan surat pribadi. Ia pun mengaku belum mengetahui secara pasti isi surat tersebut. "Kita tunggu isi suratnya. Kita tidak tahu," ujarnya.
Khofifah, kata dia, akan menyampaikan secara langsung kepada Presiden terkait pencalonannya dalam pilkada Jatim. Karena itu, Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu meminta waktu untuk bertemu dengan Presiden.
"Tadi Ibu Khofifah mengusulkan akan menyampaikan secara langsung," katanya.
Usai menerima surat tersebut, Istana pun belum dapat menjadwalkan pertemuan Khofifah dengan Jokowi lantaran padatnya agenda Presiden. "Belum sempat menjadwalkan menerima Bu Khofifah. Ibu Khofifah memohon waktu menerima beliau," jelas Pratikno.
Kemungkinan, kata Pratikno, pertemuan Khofifah dengan Presiden akan dijadwalkan pada esok hari. "Pagi tadi menerima Denmark. Belum sempat kita jadwalkan sampai sore. Habis ini juga, mungkin kita upayakan besok," ujarnya.
Untuk diketahui, Khofifah sebelumnya telah mengirimkan surat pemberitahuan perihal pencalonannya dalam Pilkada kepada Presiden Joko Widodo. Surat pemberitahuan tersebut diserahkan melalui Kementerian Sekretaris Negara oleh stafnya pada Senin (27/11).
Surat dari Khofifah itu bukan merupakan surat pengunduran diri sebagai menteri. Namun surat konsultasi kepada Presiden Jokowi terkait pencalonannya dalam Pilkada Jatim. Khofifah sendiri telah mendapatkan dukungan dari sejumlah partai. Di antaranya yakni Partai Golkar dan Partai Demokrat.