REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Angka pengangguran diKabupaten Indramayu tinggi. Pemkab Indramayu pun telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya.
Kepala Dinas TenagaKerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu, Daddy Haryadi menyebutkan, sejak awal tahun ini hingga 25 November 2017, jumlah pencari kerja di Kabupaten Indramayu mencapai 32.901 orang.
Menurut Daddy, tingginya angka pengangguran di Kabupaten Indramayu itu dipengaruhi oleh sulitnya pencari kerja dalam mengakses informasi lowongan pekerjaan yang ada. Padahal di sisi lain, perusahaan menemui kendala dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi yang mereka tentukan.
"Untuk mengatasi kondisi itu, kami menggelar Job Fair untuk mempertemukan secara langsung antara pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja," kata Daddy, saat ditemuidi acara pembukaan Job Fair 2017 di haaman Disnaker Kabupaten Indramayu, Selasa(28/11).
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Indramayu, Supendi, juga mengakui masih tingginya angka pengangguran di Kabupaten Indramayu. "Angka pengangguran memang masih tinggi. Tapi kami berusaha untuk menguranginya," tegas Supendi.
Supendi menyebutkan, upaya yang dilakukan untuk mengurangi pengangguran itu salah satunya dengan menggelar Job Fair secara rutin setiap tahun. Selain itu, mempermudah investasi guna mendorong masuknya banyak investor serta memberikan pelatihan keterampilan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) milik Disnaker setempat.
Khusus untuk pelatihan keterampilan itu, Supendi berharap, ke depan digagas kerja sama dengan seluruh desa di Kabupaten Indramayu. Yakni dengan pemanfaatan dana desa untuk memberikan anak-anak mudadi desa bekal keterampilan melalui kerja sama dengan BLK di Disnaker Indramayu.
"Desa kan anggarannya memadai. Saya minta nanti ada perbup (peraturan bupati) yang mengatur hal ini," kata Supendi.
Dengan bekal keterampilan itu, lanjut Supendi, maka anak-anak muda di desa yang hanya memiliki pendidikan formal bisa juga memiliki bekal keterampilan. Namun, bekal keterampilan yang diberikan itu harus sesuai dengan pasaran/kebutuhan di dunia kerja. "Ke depannya harus seperti itu," tegas Supendi.
Sementara itu, salah seorang pencari kerja asal Kecamatan Indramayu, Lina, mengakui selama ini sangat sulit mencar ipekerjaan. Gadis lulusan SMK tahun 2016 itu selama ini berjualan makanan di depan rumahnya.
Tapi hasilnya tidak seberapa,keluh Lina, saat ditemui di acara Job Fair 2017 Kabupaten Indramayu.
Lina mengaku ingin bekerja di pabrik supaya bisa memperoleh penghasilan yang lebih layak untuk membantu perekonomian keluarganya. Karena itu, dalam acara Job Fair tersebut, dia memasukkan lamaran kesalah satu perusahaan yang memproduksi makanan di daerah Bekasi. "Mudah-mudahan diterima," tandas Lina.