REPUBLIKA.CO.ID,SOLO --- Diskominfo Kota Solo membatasi penggunaan layanan wifi gratis yang terpasang di tiap kantor kelurahan. Langkah itu dilakukan menyusul adanya temuan penyalahgunaan pemasangan wifi gratis bagi warga.
Kepala Bidang Infrastruktur Diskominfo Kota Solo, Taufan Redina mengatakan pihaknya mendapati warga menggunakan jaringan wifi gratis untuk mengakses situs-situs porno, transaksi prostitusi dan narkoba melalui percakapan teks daring. Padahal, kata dia, tujuan pemasangan wifi gratis di tiap kantor Kelurahan agar warga dapat mengakses informasi positif untuk menambah wawasan.
"Kami batasi penggunaannya, karena banyak yang pakai macam-macam. Pakai transaksi narkoba, prostitusi, sekarang dibatasi," tutur Taufan, Senin (27/11).
Akses wifi gratis yang semula dapat digunakan warga selama 24 jam itu pun kini hanya bisa digunakan pada pagi hingga sore hari. Sebab Diskominfo menutup akses Wifi mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB. Menurut Taufan dengan dibatasinya penggunaan akses wifi tersebut juga untuk mendorong gerakan wajib belajar malam.
Taufan juga mengatakan dibatasinya akses wifi tersebut juga atas dorongan orang tua yang resah lantaran anak-anaknya kerap sering keluar malam untuk memanfaatkan wifi di kantor Kelurahan. Taufan pun mengimbau warga agar cerdas dalam menggunakan internet.
"Memang mengganggu juga, makanya banyak orang tua lapor. Anak-anak jadi sering bergadang," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika