Selasa 28 Nov 2017 00:18 WIB

TGB Ajak GPII Jadi Penggerak Perubahan Sosial

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi  atau Tuan Guru Bajang (TGB) meninjau korban banjir bandang di Desa Senyiur, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, NTB, pada Selasa (21/11).
Foto: dok. Humas Pemprov NTB
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) meninjau korban banjir bandang di Desa Senyiur, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, NTB, pada Selasa (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi mengajak Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) mengambil peran sebagai penggerak utama perubahan sosial menuju Indonesia yang maju, sejahtera, adil dan makmur.

Sebagai penggerak perubahan sosial, kata gubernur yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB), GPII harus memiliki dua hal yang utama. Yakni memiliki semangat kebersamaan dan selalu bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan bersama, serta memiliki iman dan takwa yang kokoh sebagai nilai yang paling mendasar bagi seorang manusia.

Yaitu pengamalan nilai-nilai dasar Islam, dalam kehidupan nyata sehari-hari, baik sebagai pribadi maupun sebagai warganegara dalam membangun bangsa. TGB melanjutkan, suatu perjuangan akan mencapai kesuksesan apabila ada orang-orang yang setia pada cita-cita itu.

"Tapi kalau cita-cita hebat ini, tidak ada yang mengikatkan hati mereka melaksanakannya, maka nilai-nilai itu hanya akan menjadi tulisan-tulisan belaka," ujar TGB saat membuka Muktamar ke-13 GPII di Aula Asrama Haji NTB, Kota Mataram, NTB, Senin (27/11).

Sebagai organisasi yang pernah mengalami pembredelan di masa sejarahnya, TGB meminta GPII menjadikan sejarah tersebut sebagai sebuah pupuk dan pelajaran dalam perjuangan GPII. Sehingga ke depan GPII akan semakin kokoh dan kuat dalam gerak langkah yang nyata, sistematis, terencana dengan visi misi yang dimiliki.

"GPII harus memiliki peran dalam menjaga kebhinekaan bangsa kita dan nilai-nilai baik yang ada di dalam Pancasila dan UUD 45," lanjut TGB.

TGB menjelaskan, dalam Pancasila dan pembukaan UUD 1945 terdapat nilai-nilai kearifan masyarakat dan hal yang paling fundamental dalam kehidupan manusia yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

TGB berharap GPII bekerja keras menjaga nilai-nilai, menjaga konsensus kebangsaan yang tidak hanya diwujudkan dalam acara seremonial belaka, namun kerja-kerja yang terencana, bertahap, dan terpadu untuk mewujudkan Indonesia yang gemilang pada 2045.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement