REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Organisasi Masyarakat (Ormas) Pendiri Partai Golkar DPD I Jabar mengusulkan Dedi Mulyadi maju menjadi kandidat pengganti Ketua Umum Setya Novanto. Ormas pendiri Partai Golkar di antaranya SOKSI, KOSGORO 1957, dan MPGR Golkar menilai sosok Dedi Mulyadi memiliki kemampuan dan mengembalikan elektabilitas Partai Golkar yang saat ini terpuruk.
Menurut Ketua SOKSI Partai Golkar Jabar Yod Mintaraga, Partai Golkar memiliki sejumlah kandidat muda yang siap menggantikan figur Setya Novanto untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar mendatang. Salah satu kandidat yang mampu menggantikan Setya Novanto adalah Ketua DPD I Partai Jabar Dedi Mulyadi.
"Ada banyak kader yang bisa menggantikan Setya Novanto, ada Idrus Marham, Ade Komarudin, Bambang Soesatyo, Aziz Syamsuddin dan banyak lagi. Tapi, kami dari Jabar mengusulkan Dedi Mulyadi," ujar Yod kepada wartawan di Kantor DPD Golkar Jabar, Senin(27/11).
Yod mengatakan, Partai Golkar memiliki Dedi Mulyadi yang siap tampil di tingkat nasional. Figur Dedi Mulyadi telah mendapatkan dukungan dari Ormas pendiri Partai Golkar Jabar. Yod mengaku, dirinya sudah membicarakan hal itu bersama ketua ormas pendiri Golkar.
"Kita punya Pak Dedi Mulyadi yang sangat potensial. Siapa yang tidak bangga punya kader terbaik yang bisa manggung ditingkat nasional. Kalau tidak sekarang, kapan lagi," katanya.
Sementara menurut Ketua Kosgoro 1957 Phinera Wijaya, usulan Ketua DPD I Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi untuk menjadi kandidat Ketua Umum pengganti Setya Novanto ini muncul dari ormas pendiri Golkar di Jabar. Selain itu, kata dia, desakan terhadap DPP melalui DPD Golkar Jabar untuk melaksanakan munaslub juga harus segera dilakukan.
Kondisi ini dinilai lebih penting untuk menjaga marwah Partai Golkar di mata masyarakat. Apalagi, kondisi Partai Golkar saat ini semakin terpuruk paska kasus yang menimpa Ketua Umum Setya Novanto. "Melalui DPD Jabar kami mendorong DPP untuk segera melakukan munas. Hal ini untuk menghadapi pilkada, pileg dan pilpres mendatang," kata Phinera yang akrab disapa Kang Icak.