REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Ratusan penumpang yang terdampak penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mulai diberangkatkan ke terminal-terminal bus terdekat. Di Terminal Domestik terlihat di mana penumpang-penumpang mulai mengantre menaiki bus gratis yang disediakan otoritas bandara.
Sinta Dian (32 tahun) dan keluarganya dijadwalkan terbang dengan Citilink Indonesia dari Denpasar menuju Bandung, Senin (27/11) pagi. Dia mendapat informasi penutupan bandara dari media daring dan langsung mengurus pembatalan serta refund tiket ke bandara. "Demi keamanan kami putuskan lewat jalur darat saja," katanya kepada Republika.co.id, Senin (27/11).
Hal senada juga diungkapkan Gede Putra (35 tahun) sedianya berencana terbang dengan maskapai Lion Air ke Surabaya hari ini. Warga Denpasar ini mendapat notifikasi pemberitahuan penerbangannya dibatalkan karena aktivitas vulkanis Gunung Agung. "Saya terpaksa menggunakan bus melalui Terminal Ubung," katanya.
Communication & Legal Section Head Bandara I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim mengatakan skenario pergerakan alih moda transportasi dari bandara mulai direalisasikan. Penumpang domestik, seperti yang berencana terbang ke Surabaya dan Lombok memilih mengganti jalur perjalanan lewat darat dan laut.
"Dua bus mengangkut 135 penumpang diberangkatkan ke Terminal Mengwi. Satu mobil mengangkut empat penumpang ke Pelabuhan Padangbai, dan satu bus berisi 44 penumpang di antar langsung ke Surabaya," kata Arie.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat di Kementerian Perhubungan sebelumnya menginformasikan sekitar 100 armada bus reguler dan bus pariwisata dari Bandara Ngurah Rai ke Terminal Mengwi dan Pelabuhan Padangbai disiapkan untuk mengangkut penumpang pesawat yang gagal terbang. Pemerintah Provinsi Bali juga menyiagakan sejumlah bus untuk membantu mobilisasi penumpang di Bandara Ngurah Rai.