REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Badan Pencarian Dan Pertolongan Nasional (Basarnas) menambah kekuatan personel dan alat menghadapi erupsi beruntun Gunung Agung di Kabupaten Karangasem. Gunung yang oleh masyarakat Bali disebut Tohlangkir ini telah memasuki fase magmatik sejak akhir pekan lalu.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menaikkan status Gunung Agung dari siaga (level tiga) ke awas (level empat) hari ini. Letusan masih terus teramati disertai kepulan asap tebal mencapai ketinggian dua ribu hingga 3.400 meter.
Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana mengatakan Basarnas menambah kekuatan bantuan tim penyelamat sebanyak 21 personel dari Kantor SAR Mataram. Pihaknya juga mendapat bantuan alat utama berupa tiga unit truk angkut personel, dua unit truk penyelamat, dan dua unit motor trail. "Tim SAR gabungan harus bisa mengosongkan kawasan rawan bencana (KRB), terutama KRB III," kata Gede Ardana kepada Republika.co.id, Senin (27/11).
Gede Ardana berharap masyarakat bisa lebih kooperatif, sehingga bersedia dipindahkan ke tempat lebih aman. Kaum lansia dan balita diprioritaskan untuk dievakuasi. Seluruh tim SAR gabungan siaga 24 jam dan langsung bergerak begitu ada permintaan evakuasi. "Tim SAR gabungan juga ditambah di Posko Induk Tanah Ampo, Posko Aju Selat, Posko Aju Rendang, Posko Aju Asri, dan Posko Aju Les," ujar Gede Ardana.
Sebagian besar masyarakat sudah melakukan evakuasi mandiri sejak Sabtu (25/11). Mereka dibagikan masker untuk menghindari bahaya abu vulkanik yang mengganggu kesehatan.
Kesiapan personel juga ditunjukkan jajaran kepolisian, khususnya Satuan Tugas Kepolisian Daerah (Polda) Bali, dan satuan wilayah di bawahnya. Setidaknya 1.913 personel yang terlibat dalam Operasi Aman Nusa Agung II 'Lanjutan' disiagakan.
Kepala Biro Operasional Polda Bali, Kombes Pol I Nyoman Sumanajaya mengatakan sudah memerintahkan kepala satuan tugas dan subsatuan tugas untuk mempersiapkan seluruh personel jika dibutuhkan sewaktu-waktu. Mereka dibekali perlengkapan dan kendaraan untuk mobilisasi pertolongan saat erupsi. "Semua data terkait erupsi Gunung Agung dilaporkan ke Posko Aman Nusa di Yeh Malet, Manggis," katanya.
Suara dentuman lemah sudah mulai terdengar hingga radius 12 kilometer (km) dari puncak Gunung Agung. Sinar api semakin sering teramati. Ini semua menandakan potensi letusan lebih besar atau letusan eksplosif akan terjadi.