REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengimbau masyarakat mewaspadai abu vulkanis erupsi Gunung Agung, Bali. Masyarakat juga diimau tidak melakukan kegiatan di luar rumah.
"Masyarakat sebaiknya tidak melakukan kegiatan di luar rumah jika masih dapat dilakukan di dalam ruangan," kata Kepala Bidang Pencegahan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Kurnia Mulyadi di Mataram, Senin (27/11).
Dikatakan, imbauan tersebut sesuai arahan BPBD Porvinsi NTB, yang mengingat aktivitas erupsi Gunung Agung sedang terjadi dan mengakibatkan abu vulkanik menyebar mengikuti arah angin. Sebagian besar ke arah timur dan tenggara yang akan menimpa wilayah NTB khususnya pulau Lombok. Karena itu, masyarakat diminta untuk selalu sedia dan menggunakan masker ketika berada di luar rumah.
Untuk bisa mendapatkan masker masyarakat dapat menghubungi BPBD atau Dinas Kesehatan terdekat. Selain itu, pastikan anak-anak dan ahli keluarga dalam pantauan orang tuanya.
"Masyarakat juga diminta berperan aktif melaporkan kepada BPBD terdekat jika di lingkungannya ditemukan hujan debu dan adanya pengungsi dari Bali," katanya.
Terkait pengungsi, Kurnia menyebutkan hingga saat ini belum ada lagi pengungsi yang datang ke Mataram, namun posko penanganan pengungsi dari Bali yang telah dibuka sejak terjadi erupsi bulan lalu, masih ada begitu juga dengan petugas yang bersiaga 24 jam.
"Selama kondisi Gunung Agung masih belum aman, posko dan petugas tetap kami siagakan," ujarnya.
Posko di BPBD itu bisa menjadi pusat informasi bagi para pengungsi, dan tim BPBD yang berada di Posko bertugas mendata, dan mengantarkan mereka ke rumah keluarga yang akan dituju. BPBD juga bertugas menyiapkan skenario untuk penanganan para pengungsi selama berada di Kota Mataram, berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait.