REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kementerian Pariwisata menekankan pentingnya wisata halal di kawasan Danau Toba untuk mendukung kenyamanan bagi wisatawan muslim yang berkunjung ke daerah itu.
Menteri Pariwisata Arief Yahya di Medan, Ahad, mengatakan aspek kehalalan tersebut telah menjadi perhatian dalam kepariwisataan di Danau Toba. Apalagi mayoritas wisatawan mamcanegara yang sering berkunjung ke Danau Toba berasal dari Malaysia yang umumnya beragama Islam.
"Jadi, sekitar 42 persen wisatawan ke Danau Toba itu dari Malaysia," katanya.
Menurut Arief Yahya, penekanan mengenai pentingnya wisata halal di Danau Toba tersebut sudah dilakukan dan disikap Pemkab Samosir.
Ketika berkunjung ke Samosir baru-baru ini, Bupati Samosir Rapidin Simbolon sudah menunjukkan adanya lokasi penjualan makanan halal yang berderet untuk dapat dinikmati wisatawan.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) juga telah menekankan fasilitas tersebut di Bandara Silangit yang lokasinya berdekatan dengan Danau Toba.
Belum lama ini, di sekitar Bandara Silangit yang berada di Kabupaten Tapanuli Utara sudah dibangun musholla dalam ukuran besar.
"Sudah bagus, ada musholla, ada gereja, vihara, bagus sekali. Poinnya kita harus melayani wisatawan sebaik mungkin," katanya.
Meski mendorong penyesuaian dalam kebutuhan wisata halal, tetapi Kemenpar tidak mendorong secara langsung, seperti untuk membuat peraturan daerah.
"Jadi, tidak langsung, tidak usah secara khusus," kata Menpar.