REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kekhawatiran warga Kampung Cikatomas, Desa Mekarmulya, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terhadap bencana longsor dan pergerakan tanah meningkat. Hal ini seiring tingginya curah hujan di lokasi tersebut.
Camat Talegong Caca Rifai mengatakan wilayah tersebut rawan terjadi longsor dan pergerakan tanah karena kondisi tanah yang labil. Apalagi, hujan sering mengguyur kawasan itu. Langkah yang kini diambil ialah mengevakuasi warga yang rumahnya terancam.
"Dengan dibantu pemerintah desa dan warga setempat, Muspika juga telah melakukan langkah-langkah penanganan lainnya seperti membuang saluran air dan merencanakan pemindahan rumah yang terancam," katanya pada wartawan, Ahad (26/11).
Ia menyebut bencana longsor dan pergerakan tanah terakhir terjadi pada Jumat (24/11) sekitar pukul 17.00 WIB. Lokasi bencana tepatnya di wilayah RT 01 RW 03, Dusun Datarsalam.
"Kejadiannya sekitar pukul 17.00 WIB saat hujan mengguyur hampir seluruh kawasan Talegong," ujarnya.
Akibat longsor dan pergeseran tanah yang terjadi di Kampung Cikatomas tersebut, ia mendata sepuluh rumah warga terancam. Posisi rumah yang terancam berada dekat dengan tanah yang mengalami pergerakan. Kini, penghuni kesepuluh rumah dievakuasi ke rumah saudara atau tetangganya.
"Kami data ada sepuluh kepala keluarga yang terdiri dari 28 jiwa yang telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Itu dilakukan untuk mencegah terjadinya hal yang tak diharapkan," ucapnya.