Ahad 26 Nov 2017 07:33 WIB

BPBD Bantah Isu Percik Api Keluar dari Puncak Gunung Agung

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andri Saubani
Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali akhirnya meletus. Puncak tertinggi di Pulau Dewata itu mengeluarkan asap hitam pada Selasa (21/11) sore, pukul 17.35 WITA dalam kondisi level siaga atau level tiga.
Foto: dok. PVMBG
Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali akhirnya meletus. Puncak tertinggi di Pulau Dewata itu mengeluarkan asap hitam pada Selasa (21/11) sore, pukul 17.35 WITA dalam kondisi level siaga atau level tiga.

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Erupsi Gunung Agung terus terjadi sejak Sabtu (25/11) petang hingga Ahad (25/11) pagi. Pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menunjukkan ketinggian asap kali ini sudah mencapai 3.000 meter dari atas puncak kawah.

Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Kegawatdaruratan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, I Komang Kusumaedi membantah pemberitaan mengenai munculnya cahaya api di puncak Gunung Agung semalam. Tim PVMBG sudah melakukan pengecekan ke lapangan dan tidak ada warna merah ditemukan seperti di foto-foto yang beredar di berbagai lini masa.

"Dari kemarin sore hingga malam, tim di lapangan, seperti Kelian Banjar Adat Sidakrama Bunteh, Dusun Sukawana, Desa Selat yang berjarak 12 kilometer dari puncak tidak melihat adanya warna merah, nyala api, atau bara di atas puncak gunung. Tim hanya melihat hujan abu tipis," katanya, Ahad.

Jumlah pengungsi Gunung Agung per 25 November 2017 mencapai 25.016 jiwa yang tersebar di 224 titik. Pengungsi Karangasem mencapai 11.655 jiwa di 91 titik pengungsian, Buleleng (3.782 jiwa di sembilan titik), Klungkung (2.864 jiwa di 31 titik), Bangli (124 jiwa di satu titik), Tabanan (766 jiwa di tujuh titik), Denpasar (1.472 jiwa di 35 titik), Gianyar (3.174 jiwa di delapan titik), Badung (549 jiwa di lima titik), dan Jembrana (630 jiwa di 37 titik).

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sampai saat ini belum ada peningkatan status Gunung Agung. Meski demikian, PVMBG terus melakukan pemantauan dan analisis aktivitas vulkanis. "Rekomendasi tetap sama. Jangan melakukan aktivitas apapun di dalam radius enam hingga 7,5 kilometer (km) ke utara-timur laut, tenggara, dan selatan-barat daya," ujarnya.

Masyarakat sekitar Gunung Agung telah menerima sosialisasi terkait kondisi kekinian gunung berapi tersebut. Mereka diimbau tetap tenang, tidak panik, dan tidak terpancing isu menyesatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement