REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan tidak bisa menghadiri pertemuan antara DPP Partai Golkar dengan seluruh DPD I (tingkat provinsi) di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11) malam ini.
Dedi tidak bisa hadir karena pada Ahad (26/11) besok harus mengisi agenda sebagai pembicara di Yogyakarta. Sore ini pun Bupati Purwakarta itu harus sudah melakukan penerbangan ke Yoyakarta.
Namun, ia tetap mengirimkan perwakilan dari DPD Jabar ke pertemuan tersebut.
"Yang pertama saya enggak bisa hadir karena kebetulan saya besok pagi sudah ada jadwal untuk menjadi pembicara di Yogyakarta," kata dia usai menjadi pembicara dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11) siang.
Dedi mengatakan, ketidakhadirannya dalam pertemuan bukan berarti ia memiliki masalah dengan DPP Golkar. Khususnya terkait perbedaan pandangan antara DPP Jabar dengan DPP soal kondisi kepemimpinan Golkar saat ini.
Dedi seperti diketahui selama ini menjadi orang dari kalangan DPD I Golkar yang lantang menyuarakan agar DPP melakukan pembenahan partai lewat mekanisme apapun termasuk Munaslub. Namun, DPP belum memberikan perhatian terhadap saran-sarannya.
Menurut Dedi, perbedaan pandangan adalah hal yang biasa. "Enggak kok. Saya masih biasa telpon-telponan kok. Kan berbeda pendapat biasa. Saya sama Pak Sarmuji berbeda (pandangan). Itu kan ciri khas Golkar," ungkap dia.
DPP Golkar malam ini mengadakan pertemuan dengan seluruh DPD I Golkar untuk menyosialisasikan keputusan dari rapat pleno Selasa (21/11) kemarin. Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Sarmuji mengatakan semua DPD I diundang untuk menghadiri pertemuan tersebut. Ia berharap seluruh ketua DPD I Golkar dapat menghadiri pertemuan.