REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan DKI Jakarta menargetkan seluruh warga DKI akan terlayani dalam Program Kesehatan Semesta pada tahun 2018. Hingga saat ini jumlah warga yang terlindungi layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) telah mencapai sekitar 80 persen.
"Kita harap akhir tahun atau paling nggak pertengahan tahun depan sudah mencapai universal (health) coverage," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto dalam sambutan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2017 di Taman Margasatwa Ragunan, Sabtu (25/11).
Koesmedi mengungkapkan, dari 10,2 juta penduduk DKI Jakarta, 8,1 juta telah memiliki kartu BPJS. Ia akan mendorong agar sisanya yaitu sebanyak 2,1 juta orang dapat didaftarkan melalui pengurus wilayah seperti Ketua RT, Ketua RW, lurah dan camat.
Koesmedi menambahkan, pemerintah provinsi DKI Jakarta sudah menganggarkan sekitar Rp 1,4 triliun dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2018 untuk membayar biaya premi BPJS warga DKI.
"Kalau untuk yang itu Rp 1,4 triliun kira-kira," ujarnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno optimistis target program kesehatan semesta (universal health coverage) dapat tercapai pada 2018. Namun, ia tak ingin gegabah untuk menghindari salah sasaran. Sebab, ada warga DKI yang tak menetap. Mereka keluar masuk wilayah DKI Jakarta tanpa terdata secara detail. Jumlahnya sekitar 5-10 persen.
"Kita pastikan jangan sampai anggaran ini salah sasaran," katanya.