Sabtu 25 Nov 2017 09:47 WIB

Pariwisata Dinilai tak akan Berkembang Tanpa Budaya

Pariwisata Bali bukan cuma dari alamnya, budaya seperti pawai Ogoh-Ogoh sebelum Nyepi juga menarik minat wisatawan.
Foto: EPA
Pariwisata Bali bukan cuma dari alamnya, budaya seperti pawai Ogoh-Ogoh sebelum Nyepi juga menarik minat wisatawan.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan dunia pariwisata dan potensi lainnya tidak akan berkembang jika tanpa adanya ikatan budaya yang mendukung secara optimal.

"Seperti di Kabupaten Malang, kekayaan alamnya yang melimpah ini sudah diikat dengan budaya yang juga kuat. Tanpa budaya yang kuat, pariwisata dan potensi daerah tidak akan bisa berkembang optimal, apalagi Kabupaten Malang kaya akan pariwisata dan perdagangan serta industri," kata Mendag di sela membuka Expo Pembangunan Kabupaten Malang di stadion luar Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (23/11) malam.

Menurut Enggar, sektor pariwisata, industri dan perdagangan di Kabupaten Malang merupakan potensi luar biasa, bukan hanya untuk masyarakat Malang saja, tapi juga secara nasional. Namun, semua itu tidak bisa berkembang optimal tanpa adanya konsep, manajemen, aplikasi nyata dan kepemimpinan yang kuat dari kepala daerah.

Pada kesempatan itu, Mendag tak henti-hentinya memuji keberhasilan dan kinerja Bupati Malang Rendra Kresna. "Karena pak bupatinya seperti ini, Kabupaten Malang di bidang perdagangan dan industri di mata nasional sangatlah diperhitungkan," katanya.

Ia mencontohkan kiprah Rendra dalam sektor perdagangan dan industri bisa dilihat dari kemampuannya mengendalikan inflasi. Kebutuhan pokok masyarakat bisa terkendali dan masih di bawah harga eceran tertinggi (HET). Demikian juga sektor industri pariwisata, bisa dikelola dengan baik.

Sedangkan di bidang pertanian, Kabupaten Malang juga diperhitungkan di mata nasional dan luar negeri. Kekayaan alamnya yang subur telah membuat berbagai produk pertanian tumbuh dan berlimpah di Kabupaten Malang. Tebu, misalnya sebagai bahan gula pasir yang diolah di pabrik gula, bahkan produksinya mampu memenuhi kebutuhan pasar nasional.

Oleh karena itu, lanjutnya, dengan bupati yang visioner seperti ini, apa pun yang diminta akan diberikan. "Kami percaya segala bantuan pusat akan diarahkan pada kepentingan rakyat. Jadi apapun yang diminta kita kasihkan, misalnya jalan, pengairan, revitalisasi pasar rakyat dan lainnya. Nanti saya teruskan kepada Kemen PUPR atau sejawat instansi terkait lainnya," tuturnya.

Expo Pembangunan Kabupaten Malang 2017, selain diikuti oleh seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Malang, juga diikuti oleh perwakilan sejumlah kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Lebih dari 100 stan yang mengenalkan produk unggulan masing-masing, baik dari kota/kabupaten di Indonesia maupun OPD di lingkup Pemkab Malang.

Kegiatan Expo Pembangunan 2017 tersebut dalam rangkaian HUT Kabupaten Malang 2017 yang kegiatannya lebih banyak dipusatkan di kawasan pantai Malang selatan, seperti Pantai Modangan, Balekambang, Bajul Mati, dan Tiga Warna.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement