Sabtu 25 Nov 2017 08:40 WIB

Coklat Jembrana Tembus Pasar Perancis

Petani kakao (ilustrasi).
Foto: republika/munsiron
Petani kakao (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Komoditas unggulan petani coklat (kakao) Kabupaten Jembrana, Bali, semakin dilirik pasar dunia, salah satunya dari perusahaan Perancis.

"Perusahaan kami memang mencari komoditas coklat berkualitas, salah satunya untuk di Asia adalah baru di Kabupaten Jembrana," kata juru bicara Perusahaan Valrhona, Marc Le Moullec di sela meninjau perkebunan coklat, di Desa Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, Sabtu (25/11).

Ia mengatakan komoditas coklat yang ada di Kabupaten Jembrana, khususnya di bawah naungan Koperasi Kerta Semaya Samania sudah menerapkan mulai dari seleksi pemetikan biji hingga pengeringan dengan sistem permentasi. "Biji coklat yang diproses melalui permentasi akan menghasilkan kualitas terbaik, dan inilah yang dicari perusahaan kami, sehingga untuk proses produksi selanjutnya akan menghasilkan produk coklat premium," ucapnya.

Marc Moullec mengaku pihaknya sudah dua tahun berada di Bali dan melakukan kerja sama dengan para petani coklat yang tergabung dalam Koperasi Kerta Semaya Samania (KSS). Dengan pendampingan kerja sama ini penghasilan para petani sudah ada peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Target koperasi untuk komoditas coklat saat ini sebanyak 300 ton per tahun. Dari jumlah tersebut kami baru bisa mendapatkan 12,5 ton per tahun atau satu kontainer untuk memenuhi perusahaan kami di Perancis," ujarnya.

Ia mengatakan untuk biji coklat yang diproses dengan permentasi guna memenuhi produk perusahaan Valrhona, untuk kawasan Asia baru dari Jembrana saja.

"Khusus coklat yang berasal dari Jembrana (Bali) perusahaan kami sudah memasarkan di sejumlah negara, antara lain Bangkok, Hong Kong, Korea, Malaysia,

Paris dan Beijing. Kami juga masih menunggu respon pasar dari negara tersebut mengenai coklat asal Bali ini," kata Marc Mollec yang didampingi Direktur Yayasan Kalimajari Denpasar Agung Widiastuti.

Marc Mollec lebih lanjut mengatakan biji coklat yang diproses dengan sistem permentasi akan menghasilkan hasil yang berkualitas dan memiliki kekhasan aroma dibanding dengan sistem biasa. "Memang kelebihan coklat atau kakao yang di proses oleh Koperasi KSS Jembrana adalah dengan sistem permentasi, sehingga hasilnya pun lebih berkualitas. Dari Perusahaan kami memberi jaminan setahun ke depan untuk kerja sama, mulai dari pendampingan petani hingga sampai proses pengeringan dan membelinya," ucapnya.

Marc Mollec berharap dengan kerja sama ini para petani akan terus meningkatkan hasil produksinya sehingga bisa memenuhi kebutuhan pangsa pasar komoditas coklat di dunia. "Dari perusahaan kami baru bisa mendapatkan biji coklat dari koperasi ini sebanyak 12,5 persen dari target koperasi mencapai 300 ton per tahun. Kalau nantinya bisa memenuhi target tersebut, langkah yang dilakukan koperasi sangat baik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement