REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) dan masyarakat membangun tempat pengungsian di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Hal itu merupakan tindak lanjut meningkatnya jumlah pengungsi akibat gejolak Gunung Agung.
"PMI bersama masyarakat membangun shelter/tempat pengungsian," kata Koordinator Shelter PMI Provinsi Bali I Wayan Winata dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (23/11).
Peningkatan aktivitas erupsi Gunung Agung beberapa waktu lalu membuat masyarakat kembali ke titik pengungsian, salah satunya UPTD Pertanian, Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Wayan mengatakan PMI bersama masyarakat membangun sebanyak 35 tenda yang diperuntukkan untuk 35 kepala keluarga (KK).
Namun, ia berujar, pembangunan tempat pengungsian masih berjumlah 20 tenda. Hal itu disebabkan kondisi cuaca yang kurang mendukung.
Wayan mengatakan PMI mendistribuskan 3.000 masker pada masyarakat yang terpusat di Pasar Senggol, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Pembagian masker dilaksanakan paska erupsi beberap waktu lalu.
Wayan mengatakan pembagian masker juga bertujuan membekali masyarakat mengantisipasi terjadinya erupsi susulan. Terkait Siaga Darurat Gunung Agung, ia mengatakan, PMI se-Bali melaksanakan berbagai kegiatan memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak berdasar kapasitas yang dimiliki PMI.
Wayan berharap kegiatan-kegiatan PMI memberi manfaat bagi masyarakat terdampak pada umumnya, dan para pengungsi pada khususnya.