Kamis 23 Nov 2017 18:42 WIB

Sandiaga Uno: Daging Subsidi Dipastikan Tetap Ada

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Budi Raharjo
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID,Jakarta -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno pastikan persediaan daging subsidi untuk masyarakat tidak mampu tetap ada. Ia juga memastikan Pemerintah Provinsi siap menjaga harga daging sapi supaya tidak fluktuatif.

"Jadi tadi membahas tentang kesiapan kita, kesiapan kita untuk memastikan harga daging sapi tidak fluktuatif dan juga program memberikan subsisdi daging untuk masyarakat tidak mampu, masyarakat lapisan terbawah tidak terganggu," kata Sandiaga seusai rapat terbatas dengan PD Dharma Jaya, Bank DKI, Biro Perekonomian, DPKPKP, serta BPKD, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (23/11).

Permasalahan terkait tidak adanya dana untuk membeli persediaan daging subsidi sudah diselesaikan. Sandi mengatakan, saat ini PD Dharma Jaya sudah memiliki dana yang cukup. "Dipastikan juga dana yang dimiliki Bu Marina sangat siap, dan masih ada dana cadangan Rp 122 miliar untuk investasi," ujar Sandiaga.

Sandiaga juga mengungkapkan, PD Dharma Jaya tidak perlu meminjam dana dari Bank DKI. Akan tetapi, Bank DKI akan tetap bersedia membantu apabila diperlukan.

"Opsi pinjaman di Bank DKI enggak perlu. Duitnya masih sangat mencukupi. Tapi Bank DKI menyanggupi kalau misal untuk bisnis ke depan di mana diperlukan modal kerja, PD Dharma Jaya sangat sehat. Jadi Bank DKI dengan senang hati memberikan tambahan bila diperlukan," ujar Sandiaga.

Terkait dana untuk persediaan daging subsidi, PD Dharma Jaya bisa menggunakan pencairan DP PSO. Saat ini, dana yang dimiliki PD Dharma Jaya sebanyak Rp 9 miliar.

"Jadi DP PSO yang diinginkan oleh Ibu Marina adalah satu bulan. Dia bisa mengerjakan setengahnya, jadi 1,5 bulan buffer. Jadi untuk memasuki bulan bulan akhir tahun kan biasanya harga bergejolak permintaan meningkat, dia bisa memenuhi stoknya," tambah Sandi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement