Rabu 22 Nov 2017 22:45 WIB

Pengungsi Banti dan Kimbeli di Mimika Minta Diperhatikan

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bayu Hermawan
Warga yang berhasil dievakuasi Satuan Tugas Terpadu Penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata
Foto: Antara/Jeremias Rahadat
Warga yang berhasil dievakuasi Satuan Tugas Terpadu Penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata

REPUBLIKA.CO.ID, MIMIKA -- Ratusan warga Banti, Kimbeli dan Utikini Distrik Tembagapura, Mimika, Papua yang mengungsi di Graha Eme Neme Yauware meminta perhatian lebih dari pemerintah. Kebutuhan dasar seperti makan dan mandi, cuci, kakus (MCK) di tempat tersebut lebih diperhatikan.

Pengungsi dari Kimbely, Weni mengatakan, makanan pokok warga sehari-hari bukan nasi. Di hari pertama dan kedua di pengungsian, warga masih mendapat makanan nasi kotak. Sebaian besar mereka merasa tak cocok. "Kami makannya ubi," kata dia kepada Republika.co.id di Graha Eme Neme Yauware, Rabu (22/11).

MCK yang tersedia di pengungsian juga masih sangat terbatas. Sejauh ini hanya ada dua MCK yang bisa digunakan di pengungsian untuk seluruh warga yang ada di lokasi. Mereka bergantian menggunakan fasilitas tersebut. Namun, tampak beberapa MCK sedang dibangun untuk menambah fasilitas di tempat pengungsian.

Rabu (22/11) siang, seluruh pengungsi juga bersama-sama melaksanakan tradisi adat bakar batu di halaman Graha Eme Neme Yauware. Tradisi ini sebagai ucapan syukur warga yang telah terhindar dari marabahaya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Mimika Ausilius You mengaku tak ada laporan dari petugas kesehatan terkait masalah kesehatan warga. Sejauh ini para pengungsi dalam kondisi sehat. Dia mengucapkan terima kasihnya kepada beberapa pihak termasuk Kementerian Sosial yang membantu menyuplai kebutuhan para pengungsi.

Dia mengatakan, situasi seperti yang terhadi ini adalah dalam kondisi darurat. Artinya, kata dia, semuanya terjadi di luar kemampuan Pemerintah Kabupaten Mimika. Pemkab Mimika, berkoordinasi dengan banyak pihak untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pengungsi.

"Tidak mungkin kami mengatakan 'kamu harus pergi', mereka manusia juga, kita layani dulu. Mereka punya pikiran seperti apa kita dengar. Mereka mau pulang atau seperti apa kita dengar," ujarnya.

Sementara, Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon memastikan, situasi terakhir keamanan di Mimika sejauh ini sudah kondusif. Pasukan TNI dan Polri terus menjaga Banti, Kimbeli dan Utikini untuk mencegah masuknya kembali Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ke kampung di Tembagapura, Mimika.

"Ada Satgas Terpadu TNI-Polri, sekitar 500 personil kitaa lakukan pengamanan di Banti dan Kimbeli," ujarnya

Dia mengaku masih ada warga yang bertahan di Kampung Banti dan beberapa kampung lainnya. Mereka memilih untuk bertahan dengan berbagai alasan di antaranya memiliki ternak yang harus dirawat, menjaga kampung dan lainnya. Victor meminta, warga tak khawatir dengan saudara-saudara mereka yang bertahan di sana.

"Saudara-saudara kita di Banti dan Kimbeli aman. Tidak ada masalah apa-apa Apabila kurang (bahan makanan), TNI-Polri akan mendistribusikan bantuan dari Kemensos. Bapak Ibu tidak perlu khawatir dengan keluarga yang ada di atas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement