Rabu 22 Nov 2017 20:46 WIB

Sandiaga Ingin Rangkul Pemilik Tanah di Sekitar Sungai

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno ingin merangkul warga-warga pemilik tanah sekitar sungai. Ia berharap, para warga bersedia bekerja sama dengan pemerintah terkait desain yang sudah disiapkan.

Saat ini, normalisasi sungai masih terus dilakukan. Namun, kata dia, masalah utama yang menjadi kendala masih terkait seputar lahan di seputar sungai.

"Isu utamanya tentunya seperti biasa berkaitan dengan lahan-lahan yang ada di pinggiran sungai maupun kali. Dan di beberapa wilayah itu tidak mungkin dibebaskan karena harga tanahnya itu sangat-sangat tinggi," kata Sandiaga, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/11).

Sandiaga juga mengatakan, saat ini pihaknya sedang mencoba mendekati pemilik tanah untuk nantinya membangun kerja sama. Ia ingin bisa membuat inovasi-inovasi bersama warga.

"Jadi kami lagi mencoba intervensi-intervensi yang kita harapkan bisa merangkul para pemilik tanah tersebut untuk membantu program pemerintah dengan desain-desain terkini mungkin juga dengan inovasi-inovasi untuk memastikan pengelolaan air ini bisa baik salah satunya melalui sumur, resapan, melalui vertikal drainage, dan salah satunya juga melalui pendekatan-pendekatan yang tentunya juga berbasis lingkungan hidup," kata dia.

Selain normalisasi sungai, Sandiaga juga mengungkapkan akan mencarikan solusi terkait lapangan pekerjaan untuk warga. Khususnya di area kumuh, miskin dan padat di seputar sungai.

"Ini tentunya warga-warga yang sekarang ini mengalami kesulitan lapangan pekerjaan yang kita ingin cepat ciptakan lapangan kerja agar penghasilan mereka meningkat begitu penghasilan mereka meningkat mereka pasti akan memiliki kesempatan untuk pindah ke rumah dengan DP Rp 0," ujar Sandiaga.

Ia juga menambahkan, akan menggunakan pendekatan diskusi bersama warga terkait normalisasi sungai. Menurut Sandiaga, dengan cara begitu ia berharap dapat menemukan solusi untuk kebaikan bersama.

"Jadi kita nggak akan lagi seperti dulu melalui tentunya ada sebagian warga yang mendukung juga. Warga bilang kalau memang harus ada lahan yang diserahkan selama ada solusinya itu yang kita ingin pembicaraan-pembicaraan itu dengan mengambil pendekatan bahwa ini sebuah tanggung jawab bersama," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement