Rabu 22 Nov 2017 19:32 WIB

Ditanya Siswi Soal Kasus KTP-El, Ganjar Buka BAP Miryam

Ganjar Pranowo
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat pertanyaan dari seorang siswi SMK Muhammadiyah Pamotan, Kabupaten Rembang, apakah dirinya terlibat kasus korupsi pengadaan KTP elektronik (KTP-el). Ganjar pun menjawab dengan menunjukan berkas berita acara pemeriksaan (BAP) Miryam S Haryani.

Pertanyaan tersebut disampaikan langsung oleh Putri, siswi kelas X jurusan Akuntansi kepada Gubernur Ganjar saat acara "Gubernur Mengajar" yang berlangsung di SMK Pamotan Rembang, Rabu (22/11). "Adanya isu tentang KTP-el itu, apakah bapak terlibat dalam tuduhan kasus KTP-el itu? Buktikan bahwa bapak tidak terlibat," kata Putri.

Mendengar pertanyaan tersebut, Ganjar tidak marah dan langsung meminta pada ajudannya untuk mengambil salinan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Miryam S Haryani saat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ganjar kemudian meminta Putri membacakan sebagian isi dari BAP tersebut di hadapan ratusan pelajar SMK Muhammadiyah Pamotan, para guru, termasuk Bupati Rembang Abdul Hafidz.

"Yang mengembalikan siapa dari semua orang itu yang 100 dolar Amerika? jadi saya menerima atau tidak?" tanya Ganjar.

"Njenengan Pak, Pak Ganjar, (tidak menerima, red.)," jawab Putri disambut tepuk tangan hadirin.

Momentum tersebut digunakan Ganjar untuk kembali memberikan penjelasan dan pernyataan bahwa dirinya tidak terlibat dalam korupsi proyek KTP-el. Ganjar kemudian berterima kasih pada Putri yang melontarkan pertanyaan tentang kasus KTP-el karena atas pertanyaan tersebut, dirinya berkesempatan memberikan jawaban secara jelas.

Ganjar mengaku dirinya mendapatkan salinan BAP itu dari seseorang yang datang ke rumahnya dan memberikan data yang membuktikan bahwa dirinya menolak pemberian uang tersebut. Salinan BAP itu kemudian selalu dibawa Ganjar kemana-mana untuk memberikan penjelasan ke siapapun yang bertanya mengenai dugaan keterlibatannya pada korupsi KTP-e.

"Ini BAP saksi yang sekarang terpidana. Saya bawa ini kemana-mana sampai lecek kayak gini. Kalau saya dituduh korupsi dan saya korupsi lebih baik saya mundur jadi gubernur, malu saya jadi gubernur," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement