REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Kegiatan sarasehan "Integrasi Kampung KB" telah dilaksanakan di Kampung KB Desa Ngletih, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, Senin (20/11). Kegiatan tersebut dihadiri narasumber dari anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Anggota DPRD Kabupaten Kediri, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) urusan KB Kabupaten Kediri, Kepala Desa Semen, para penggerak dan kader KB, serta masyarakat umum yang berjumlah 200 orang.
Anggota DPRD Provinsi, Basuki Babussalam kembali mengingatkan bahwa misi utama terbentuknya Kampung KB itu tidak hanya pada misi dua anak cukup saja. "Jadi sukses Kampung KB sebaiknya tidak hanya pada misi dua anak cukup tetapi juga membentuk keluarga-keluarga sejahtera di seluruh Indonesia," katanya, Senin.
Sementara itu perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Suhartuti, menyampaikan bahwa program yang menjadi misi utama BKKBN adalah Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Suhartuti menegaskan terdapat beberapa sasaran pembinaan BKKBN dalam isu utama program KKBPK, antara lain yaitu Keluarga sehat sejahtera, program sasaran keluarga balita, dan keluarga bina usia remaja.
Ia berharap masyarakat turut serta mensukseskan program KKBPK Pemerintah melalui BKKBN, dengan jargon "Dua Anak Cukup, Keluarga Bahagia Sejahtera. "Program Kampung KB akan sulit sukses jika Masyarakatnya mendukungnya, dengan menjadikan keluarga-keluarga berkualitas dan sejahtera," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan dan Perlindungan Anak, Khaleb, mengapresiasi Kegiatan Integrasi Kampung KB yang merupakan program dari BKKBN Pusat. "Akan ada program-program lain tindak lanjut pembentukan kampung-kampung KB seperti di Desa Ngletih ini," tuturnya.