Rabu 22 Nov 2017 07:03 WIB

RS Siloam Purwakarta Luncurkan Code P untuk Pasien Kejang

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Pelayanan Medis RS Siloam Purwakarta, dr Hermas Irawan, menjelaskan soal layanan Code P untuk pasien kejang atau step, Selasa (21/11). Code P ini, merupakan layanan baru untuk pasien dengan penanganan kurang dari 10 menit.
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Kepala Pelayanan Medis RS Siloam Purwakarta, dr Hermas Irawan, menjelaskan soal layanan Code P untuk pasien kejang atau step, Selasa (21/11). Code P ini, merupakan layanan baru untuk pasien dengan penanganan kurang dari 10 menit.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- RS Siloam Purwakarta, kembali meluncurkan code untuk memercepatan terhadap penanganan pasien khusus. Code P ini, merupakan kode untuk pasien kejang-kejang (step) terhadap anak-anak. Dengan adanya kode khusus ini, maka penanganan terhadap pasien tersebut ditargetkan kurang dari 10 menit.

Kepala Pelayanan Medis RS Siloam Purwakarta, dr Hermas Irawan, mengatakan, sampai saat ini sudah ada tiga layanan dengan menggunakan kode khusus. Yakni, Code C untuk pasien jantung. Lalu, Code S untuk pasien stroke.

Sekarang, ada Code P untuk pasien kejang pada anak-anak. "Sebenarnya ada empat layanan khusus yang ditargetkan penanganannya kurang dari 10 menit. Yakni, pasien serangan jantung, stroke, kejang (step) serta kecelakaan lalu lintas," ujar Hermas, kepada Republika.co.id, Selasa (21/11).

Menurut Hermas, layanan khusus untuk pasien kejang bagi anak-anak ini, berdasarkan pengaduan dan keinginan dari masyarakat. Pasalnya, banyak orang tua yang suka panik, ketika anaknya demam disertai kejang-kejang. Karenanya, layanan ini dibuka supaya bisa menolong pasien dalam waktu yang relatif cepat.

Hermas pun membagikan tips bagi para orang tua, bila anak kejang untuk mencegah timbulnya trauma. Beberapa cara pertolongan pertama yang harus dilakukan, yakni, anak dibaringkan di tempat yang rata. Selanjutnya, jangan dipegang erat-erat. Kemudian, badannya dimiringkan. Upayakan mulutnya kosong tanpa makanan, supaya tidak tersedak. Lalu, beri alat yang lunak supaya lidahnya tidak tergigit.

Lebih mudahnya, Hermas mengatakan, bisa menggunakan gagang sendok yang sudah dililit kain. "Setelah pertolongan pertama ini, pasien harus segera dibawa ke RS. Jika kejangnya hilang, upayakan tetap bawa ke rumah sakit. Untuk mencegah adanya kejang susulan," ujar Hermas.

Layanan Code P ini, baru diluncurkan sebulan ini. Selama itu pula, baru dua pasien yang mendapatkan perawatan. Pasien ini, ditangani secara gotong royong oleh semua elemen rumah sakit di bagian emergency, dalam kurun waktu kurang dari 10 menit. Setelah itu, pasien bisa dipindahkan ke ruang perawatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement