Selasa 21 Nov 2017 09:58 WIB

Perjalanan Hidup Setnov, dari Foto Model Hingga Jadi Politikus Ulung

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
Grafis karir Setya Novanto
Foto:
Grafis karir Setya Novanto

7. Pada 1975 Setya pun pernah menjadi model, dan terpilih jadi pria tampan Surabaya pada saat itu.

8. Pada 1977 selepas kuliah di usia yang masih sangat muda 22 tahun, menjadi Kepala Penjualan Mobil untuk wilayah Indonesia Bagian Timur. Di masa-masa ini Setya Novanto dikenal sebagai orang yang ulet dan banyak sahabat.

9. Selepas kuliah, Setya bekerja di PT Aninda Cipta Perdana milik Hayono Isman (teman sekelasnya waktu SMA), yang bergerak sebagai perusahaan penyalur pupuk PT Petrokimia Gresik untuk wilayah Surabaya dan Nusa Tenggara Timur. Pertemanan dengan Hayono Isman inilah yang menjadi awal mula persinggungan Setnov dengan dunia politik.

10. Pada 1982 Setnov kembali ke Jakarta, ia lantas meneruskan kuliah di jurusan akuntansi di Universitas Trisakti. Perjalanan hidup di Jakarta membuat Novanto harus semakin giat bekerja. Selain menjadi staf, ia juga mengurus kebun, menyapu, mengepel, hingga menyuci mobil.

11. Dalam perjalanan pernikahannya, Setnov menikah pertama kali dengan Luciana Lily Herliyanti, putri dari Brigadir Jenderal (Pol.) Sudharsono (mantan wakil kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat). Dari pernikahan ini ia memiliki dua anak yaitu Rheza Herwindo dan Dwina Michaella. Namun setelah lama membina rumah tangga, Setnov kemudian bercerai dengan Luciana Lily dan menikah dengan Deisti Astriani Tagor dan memeluk Islam. Dari istri keduanya, Deisti Astriani Tagor, Setnov memiliki dua orang anak yaitu Giovanno Farrel Novanto dan Gavriel Putranto.

12. Pada 1999 akhirnya Setnov menjadi Anggota DPR dari Fraksi Golkar. Ia juga sempat menjabat bendahara di partai Golkar. Tercatat ia 6 periode berturut-turut selalu terpilih menjadi anggota legislatif dari partai Golkar hingga saat ini. Di Golkar pun ia beberapa kali menjabat sebagai bendahara.

13. Setya Novanto terpilih dalam pencalonan Ketua DPR RI Periode 2014 - 2019. Saat terjadi dualisme kepemimpinan di Golkar antara Aburizal Bakrie dan Agung Laksono, partai lantas menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mengakhiri ini pada 2016. Setnov pun mencalonkan sebagai ketua. Ia mengalahkan Ade Komaruddin, dan dipercaya melanjutkan kepemimpinan Golkar periode 2016-2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement