REPUBLIKA.CO.ID, PUWAKARTA -- Memasuki musim penghujan, harga bawang merah di Kabupaten Purwakarta mengalami kenaikan. Biasanya, harga komoditi itu Rp 20 ribu per kilogram. Kini, menjadi Rp 24 ribu per kilogram.
Yatinah (65 tahun), pedagang sayuran asal Gg Beringin, Kelurahan Nagri Kaler, mengatakan, sudah dua pekan ini harga bawang merah mengalami kenaikan. Tapi, naiknya belum signifikan. Kenaikan ini, diduga karena pengaruh perubahan cuaca.
"Kalau musim hujan, harga sayuran seperti bawang merah, tomat, cabai rawit dan sayuran hijau memang suka naik," ujarnya, kepada Republika, Senin (20/11).
Meskipun sudah ada kenaikan, lanjutnya, suplai komoditi ini masih cukup banyak. Akan tetapi, pedagang harus lebih menjaga komoditi itu. Sebab, dengan cuaca seperti ini bawang merah mudah busuk. Jika tak segera diatasi, maka akan banyak modal yang keluar.
Untuk mengurangi kerugian, lanjut Yatinah, dirinya membeli bawang serta sayuran lainnya sesuai dengan permintaan pembeli saja. Misalkan, dalam sehari hanya laku satu kilogram, maka yang dibeli dipasar sebanyak itu.
"Menyetok bawang merah saat cuaca dingin seperti sekarang, tidak baik karena bawang cepat busuk," ujarnya.
Pedagang lainnya, Ai Masliah (46 tahun), mengatakan, supaya bawang merah tak cepat busuk, sebaiknya jangan disimpan didalam plastik. Kalau masih ada sinar matahari, maka bawang merah lebih baik dijemur dulu beberapa jam. Kalau kulitnya kering, bawang akan tahan lama disimpan dalam suhu ruangan.
"Menjemur bawang, menjadi salah satu cara kami (pedagang) untuk meminimalisasi kerugian akibat bawang yang busuk," ujarnya. N