Selasa 21 Nov 2017 00:05 WIB

Pemkot Yogyakarta Gelar Simulasi Bencana

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Gita Amanda
Bencana banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bencana banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sirene meraung-raung dan asap juga terlihat hitam mengepul di salah satu rumah warga RW 05 Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan Kota Yogya, akhir pekan lalu. Warga sekitar berlarian menuju titik kumpul aman di area terbuka. Petugas keamanan dengan sigap mengevakuasi para warga.

Tak lama berselang, petugas dari Siaga Bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta dibantu warga sekitar menyisir setiap rumah yang di lahap si jago merah untuk memastikan ruangan telah kosong.

Kejadian tersebut hanya simulasi penanggulangan bencana yang digelar BPBD Kota Yogyakarta. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi terlihat ambil bagian dalam simulasi tersebut. Pada kesempatan tersebut Ia mengatakan Simulasi bencana Kampung Tanggap Bencana ini dimaksudkan untuk menyiapkan warga menghadapi bencana secara cepat dan tepat.

Melalui pemberian pengalaman langsung dalam penanganan bencana diharapkan juga akan ditemukan metode dan indikator penanganan bencana yang paling efektif dan efisien. "Sehingga warga benar-benar mampu, paham dan siap menghadapi bencana sesuai dengan standar keselamatan yang tinggi," katanya disela simulasi.

Simulasi penanggulangan bencana, lanjutnya, juga sebagai pengingat untuk masyarakat bahwa ada potensi bencana di sekitarnya. Terlebih wilayah Kota Yogyakarta termasuk area dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan berada di bantaran sungai sehingga dapat menjadi salah satu faktor sulitnya evakuasi saat terjadi bencana.

"Saya kira simulasi ini sangat penting. Jangan ada alat tapi tidak terampil, kita tidak bisa menggunakan. Jadi harus dipraktekkan alat-alat yang ada, harus digunakan seperti apa. Jangan sampai disimpan di gudang, begitu ada kejadian, kita enggak bisa manfaatkan," katanya.

Ia berharap dengan adanya simulasi ini dapat mengurangi resiko yang mungkin terjadi dan yang diakibatkan oleh bencana. Selain itu, lanjut Heroe, dengan adanya simulasi ini dapat memotivasi bagi kelurahan-kelurahan lain untuk juga mempersiapkan warganya terhadap bencana sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement