Senin 20 Nov 2017 17:35 WIB

Aparat TNI-Polri Kembali Bebaskan Ratusan Sandera di Papua

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Warga yang berhasil dievakuasi Satuan Tugas Terpadu Penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata tiba di Timika, Papua, Jumat (17/11).
Foto: Antara/Jeremias Rahadat
Warga yang berhasil dievakuasi Satuan Tugas Terpadu Penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata tiba di Timika, Papua, Jumat (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat Polri dan TNI kembali melakukan evakuasi pada 805 warga sipil Papua yang menjadi korban isolasi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Tembagapura, Papua pada Senin (20/11) pagi. Polda Papua mengklaim tidak terjadi rintangan berarti dalam proses evakuasi ini.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal menjelaskan, evakuasi berjalan sejak pagi sekitar pukul 10 WIT. Sebagian berangkat dari desa menuju Timika. Dalam proses tersebut, tidak terjadi kontak senjata dari KKB. "Sementara tidak ada kontak senjata, karena mereka (aparat) masih melakukan pengamanan," ujar Kamal saat dihubungi, Senin (20/11).

Menurut Kamal, KKB masih melarikan diri dari lokasi konflik. Kondisi lokasi maupun jalur pun sementara bisa dinyatakan aman. "Tapi aparat kita dari TNI Polri masih melakukan pengamanan di lokasi," katanya menambahkan.

Kamal mengungkapkan, awalnya warga sempat menolak untuk dievakuasi pada Jumat (17/11). Namun, sehari kemudian, saat warga menemui Kapolda, warga meminta dievakuasi. Kemudian anggota pin bernegosiasi memastikan keinginan warga. Warga pun menurut dia mau dievakuasi.

"Karena mereka kan juga butuh makan, dan lain-lain meski di tempat baru juga pasti ada kendala," ucap Kamal.

Dalam proses evakuasi ini, Polri menggunakan 12 unit kendaraan dari PT Freeport. Sekitar pukul 14.00, rombongan diberagkatkan ke Mimika. Sedangkan sisanya, masih menetap di lokasi.

"Kami tetap memberikan pengamanan. Masalah keputusan mereka untuk tetap atau ikut evakuasi keputusan mereka tapi kita sudah menjelaskan situasi dan kondisi," ucap Kamal.

Kamal menambahkan, beberapa aparat pemerintah daerah rencananya akan datang untuk menjemput warga yang dievakuasi."Tapi ada juga yang pulang sendiri, tergantung mereka masing-masing," tutup Kamal.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Republika, evakuasi dilakukan pada Jumat (17/11) membawa sekitar 344 warga yang didominasi bukan warga asli Tembagapura. Sedangkan evakuasi yang dilakukan pada Senin (20/11) membawa sekitar 805 warga yang kebanyakan merupakan penduduk asli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement