Senin 20 Nov 2017 17:09 WIB

Korban Banjir Lombok Timur Capai 4.000 Jiwa

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi Banjir
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Kantor Camat Keruak di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi posko terpadu bencana banjir Lombok Timur. Sejumlah bantuan yang datang dipusatkan di posko ini sebelum nantinya didistribusikan kepada korban banjir.

Pantauan Republika.co.id, aktivitas di posko terpadu tak pernah sepi dari hilir mudik para relawan, baik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, PMI, dan elemen lain yang bahu membahu membantu korban banjir. Camat Keruak Mustamin mengatakan, tidak hanya sebagai tempat penyimpanan bantuan, di halaman posko juga terdapat dua tanda besar dari BPBD dan TNI.

"Dapur umum juga telah didirikan per hari ini guna memberikan makanan siap saji kepada warga terdampak," ujar Mustamin kepada Republika.co.id di posko terpadu bencana banjir, Senin (20/11). Mustamin menjelaskan, sejak ditetapkan status darurat bencana sejak 18 November hingga 24 November, keseluruhan aktivitas penanganan bencana dipusatkan di posko terpadu ini.

Berdasarkan data yang terdapat di posko pada pukul 10.00 Wita, jumlah korban terdampak terus meningkat dibanding hari sebelumnya. Di Kecamatan Keruak, total warga terdampak terdiri atas 905 kepala keluarga dengan 3.311 jiwa yang tersebar di sembilan desa.

Kerusakan rumah meliputi 133 rumah rusak berat, 126 rumah rusak sedang, dan 113 rumah rusak ringan. Lima belas jembatan dan dua masjid/ mushala di Keruak juga dilaporkan rusak. Kerugian lain yang menimpa warga ialah hilangnya 23 sapi dan kerbau, 309 kambing, 694 ayam, dan merendam sedikitnya 117 hektare sawah.

Sementara, di dua desa di Kecamatan Jerowaru tercatat menyasar 395 kepala keluarga dengan 972 jiwa. Diikuti 61 rumah rusak berat, 32 rumah rusak sedang, dan 327 rumah rusak berat.

Kepala Dinas Sosial NTB Ahsanul Khalik mengatakan Dinas Sosial NTB telah mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) memantau situasi di lokasi, melalukan evakuasi, pendataan, pelaporan data bencana, pendampingan sosial, dan mengawal penyaluran bantuan barang persediaan korban bencana alam yang dari gudang Dinas Sosial Lombok Timur ke lokasi bencana.

"Jika tambahan bantuan logistik dibutuhkan Dinas Sosial Provinsi NTB siap membantu sesuai ketersediaan dengan stok yang ada pada gudang Dinas Sosial NTB," ujar Ahsanul. Ahsanul menyebutkan, warga terdampak banjir membutuhkan, makanan siap saji, selimut, matras, paket sandang, hingga kidsware.

Kepala Seksi Penyelamatan dan Evakuasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur Lalu Masri Habibullah mengatakan, tidak banyak pengungsi yang tinggal di sejumlah posko pengungsian di SD 6 Sepit dan Ponpes di Jerowaru. Meski sedikitnya 100 warga sempat mengungsi pada malam kejadian, keesokan hari warga kembali ke rumah, atau memilih tinggal bersama keluarga maupun kerabat. Kendati begitu, BPBD Lombok Timur tetap mendata warga terdampak agar mendapatkan bantuan yang dihimpun BPBD Lombok Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement