Senin 20 Nov 2017 16:53 WIB

Jepang Bantu Pendidikan Vokasi UGM

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Andi Nur Aminah
Dubes Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii bersama  isteri bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis Kepatihan Yogyakarta, Senin (20/11).
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Dubes Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii bersama isteri bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis Kepatihan Yogyakarta, Senin (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii bersama isteri bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis Kepatihan Yogyakarta, Senin (20/11). Pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit ini berlangsung tertutup.

Menurut Sultan, kedatangan Dubes Jepang untuk Indonesia hanya say hello. Kebetulan waktu Sabtu (18/11) sama-sama hadir dengan saya untuk membuka kegiatan Jogja International Heritage Walk (JIHW) 2017 di Prambanan," kata Sultan HB X pada wartawan usai mengantarkan Masafumi keluar dari Gedhong Wilis Kepatihan Yogyakarta, Senin (20/11).

Saat ditanya pada pertemuan tersebut apakah membicarakan tentang kerja sama dengan Jepang. Kami membantu menjembatani UGM dengan Jepang untuk pendidikan vokasi D3 dan D4. "Kerja sama tersebut sudah ditandatangani Duta Besar Jepang," kata Sultan.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Aris Rayanta yang mendamping Gubernur DIY saat bertemu dengan Dubes Jepang untuk Indonesia mengatakan dalam pertemuan itu lebih banyak disinggung soal pendidikan yakni pendidikan vokasi. "Di samping itu Pak Gubernur sedikit menyinggung tentang kerja sama bidang pertanian dengan Yamanasi," ujarnya.

 

Lebih lanjut Aris mengatakan Dubes Jepang juga menyampaikan bahwa wisatawan Jepang yang datang ke Indonesia cukup banyak. Namun saat ini jumlah wisatawan Jepang yang datang ke DIY sudah tersalip oleh Malaysia. Semula jumlah wisatawan Jepang yang berkunjung ke DIY di urutan kedua terbanyak setelah Belanda. "Sekarang wisatawan Jepang di urutan ketiga, sedangkan yang di urutan kedua wisatawan dari Malaysia," jelasnya.

Secara nasional pun jumlah wisatawan Jepang yang datang ke Indonesia juga menurun. Barangkali kondisi makro ekonomi Jepang agak lesu. Sehingga wisatawan Jepang yang keluar negeri termasuk ke Indonesia, relatif menurun. "Tetapi presentasinya secara nasional maupun DIY hampir sama," kata Aris menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement