Senin 20 Nov 2017 15:38 WIB

Pengunjung Wisata Kulonprogo Capai 626.876 Orang

Pemandian Clereng, Kulonprogo
Foto: wordpress.com
Pemandian Clereng, Kulonprogo

REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- Realisasi jumlah pengunjung objek wisata di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta dari Januari hingga 15 November mencapai 626.876 orang dari target 1 juta orang.

"Jumlah pengunjung memang belum terpenuhi hingga pertengahan November, tapi kalau dibandingkan jumlah pengunjung pada 2016, sudah melampaui sekitar 600 ribu pengunjung dengan target PAD Rp 2,5 miliar," kata Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo Hudi Priyanti di Kulonprogo, Senin (20/11).

Ia mengatakan target PAD sektor pariwisata 2017 sebesar Rp 3,472 miliar, sehingga Dispar bekerja keras mewujudkan target yang telah dituangkan dalam APBD 2017. Adapun jumlah wisatawan setiap objek wisata dari Januari hingga 15 November 2017, Pantai Glagah sebanyak 337.266 orang, Pantai Trisik sebanyak 11.898 orang, Waduk Sermo 119.279 orang, Pantai Congot 74.744 orang.

 Selanjutnya, Gua Kiskendo sebanyak 10.756 orang, Suroloyo sebanyak 17.578 orang dan Kebun Teh Nglinggo sebanyak 52.436 orang. "Objek wisata yang mengalami pertumbuhan cepat, baik jumlah pengunjung dan pergerakan ekonomi masyarakat adalah Kebun Teh Nglinggo. Kalau Pantai Glagah, jumlah pengunjung sedikit menurun seiring pembangunan bandara di kawasan itu," tuturnya.

Bendahara penerima retribusi Dinas Pariwisata Kulon Progo Ruri Atmini Retno mengatakan Dispar mentargetkan PAD pariwisata sebesar Rp 3,472 miliar pada 2017. Pada 2017, kata Ruri, objek wisata Pantai Glagah ditargetkan menyumbang Rp 2,6 miliar atau targetnya naik Rp1 miliar dari Rp1,6 miliar. Kenaikan target tersebut sangat berat tercapai. Hal ini mengingat, sarana dan prasarana objek wisata Pantai Glagah tidak ada penambahan.

Saat ini, Pantai Glagah hanya mengandalkan laguna dan pemecah ombak, tidak ada sarana dan prasarana bermain anak. "Kami sudah lama tidak membangun infrastruktur di Pantai Glagah karena masuk wilayah terdampak bandara," ucapnya.

Ruri mengatakan objek wisata yang naik daun karena pengunjungnya banyak dan mampu menyumbang retribusi banyak adalah Waduk Sermo. Pelaku wisata dan masyarakat di kawasan Waduk Sermo mampu menangkap peluang dengan membuat "spot-spot" foto yang sedang tren di media sosial.

Hal ini, berbeda dengan masyarakat kawasan Pantai Glagah yang tidak mampu menangkap peluang untuk meningkatkan pendapatan. Padahal, pengunjung Pantai Glagah sangat tinggi, dibandingkan objek wisata lainnya.

"Pelaku wisata Waduk Sermo 'melek' media sosial dan teknologi, sehingga yang dulunya Waduk Sermo tidak banyak dilirik wisatawan, sekarang pengunjungnya sangat banyak. Perekonomian masyarakat setempat juga ikut terdongkrak," ujarnya.

Untuk itu, kata Ruri, pihaknya akan melakukan koordinasi internal untuk memetakan potensi libur nasional yang dapat mendongkrak pendapatan retribusi dan jumlah pengunjung. Potensinya, libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. "Momen ini harus dimanfaatkan secara optimal untuk mendongkrak pengunjung," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement