REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang tahun politik, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) telah membuat kajian-kajian mengenai kemajuan program pemerintah. Gubernur Lemhannas Agus Widjojo mengatakan, Lemhannas membuat kajian yang sifatnya stratgis terhadap program-program pemerintah.
"Sekarang kita lihat kebijakan-kebijakan pemerintah untuk merespons dampak dari Pilkada DKI Jakarta, kan sudah banyak, dan sudah menunjukkan perbaikan," ujar Agus di Istana Wakil Presiden, Senin (20/11).
Agus berharap, dampak dari politik identitas tidak akan menonjol pada Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Sebab, apabila masyarakat menjalankan demokrasi dengan benar maka politik identitas tidak akan muncul. "Karena kaidah-kaidah demokrasi tidak akan membedakan antara identitas kelompok yang satu dengan yang lainnya," kata Agus.
Sementara itu, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menilai, perbedaan di Indonesia merupakan sumber kekuatan bagi bangsa. Sebab, perbedaan ini bisa saling melengkapi antar satu daerah dengan daerah lainnya.
"Indonesia justru kita mengakui perbedaan karena itu ada Bhineka Tunggal Ika, tapi perbedaan itulah yang menjadi kekuatan kita," ujar Jusuf Kalla.
Ketika memberikan pembekalan bagi para peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 21 dan alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 56 Lemhannas RI, Jusuf Kalla berpesan, diharapkan dapat memuculkan pikiran dan pandangan baru bagi kemajuan bangsa. Dengan demikian, persatuan bangsa dapat dijaga dengan baik.