REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa kusir delman yang biasa beroperasi di sekitar Monumen Nasional (Monas) mengadu ke Wakil Gubernur Sandiaga Uno di Balai Kota, Senin (20/11). Mereka meminta kembali diizinkan beroperasi setelah beberapa hari berhenti.
"Jadi kemarin kita sudah hampir 10 hari tidak bisa beroperasi di Monas, Pak, dikarenakan belum ada izin," kata Yudi, dari Persatuan Delman Betawi Jakarta saat mengadu ke Sandi.
Yudi mengatakan, kedatangan kusir delman sekaligus menagih janji Sandi ketika kampanye Pilkada DKI 2017. Ia mengaku, ketika Jokowi menjadi gubernur, delman masih diperbolehkan beroperasi di Monas. Namun, kata dia, ketika Ahok memimpin DKI, delman hanya boleh beroperasi di sekitarnya.
"Moto kami kan ada Monas ada delman, bahkan itu adalah daya tarik para wisatawan DKI," ujar dia.
Sandi mendengar dengan serius keluhan dari para kusir. Dia mengatakan, di New York, Amerika Serikat, delman menjadi daya tarik khusus bagi wisatawan. Dia berjanji akan menata dan mempercantik delman serta mengatur rute dan berbagai kebutuhan lainnya.
"Kalau kita tata mau enggak sama Dinas Pariwisata? Dibagusin gitu delmannya, terus ada musik-musik sedikit," tanya Sandi.
"Mau, Pak. Kalau dari kawan-kawan sih siap dibina, tapi enggak siap untuk dibinasakan," jawab Yudi.
Sandi pun memerintahkan stafnya menindaklanjuti aduan tersebut dan berkoordinasi dengan beberapa pemangku kepentingan seperti Dinas Pariwisata, UPT Monas dan Dinas UMKM. Dia meminta masalah itu cepat diselesaikan.
"Mereka yang ada ini bisa jadi bagian daripada daya tarik pariwisata kita, kan ini sekarang keluarga bergantung (pada kerja sebagai kusir), dan kuda-kudanya kan perlu makan juga," ujar dia.