REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Kepala Seksi Penyelamatan dan Evakuasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur Lalu Masri Habibullah mengatakan, ratusan warga di Lombok Timur mengungsi akibat banjir yang menerjang Kecamatan Sakra, Sakra Barat, Keruak, dan Jerowaro pada Sabtu (18/11) malam.
Masri menyebutkan, jumlah pengungsi pada malam kejadian mencapai 141 kepala keluarga. Namun, jumlah ini berangsur turun seiring surutnya genangan air yang melanda wilayah tersebut pada Ahad (19/11). Para pengungsi sebelumnya ditampung di pondok pesantren Orong Bukal dan SD 6 Sepit.
"Hari ini sudah banyak yang kembali," ujar Masri saat ditemui //Republika// di Posko Penanganan Bencana Banjir di Kantor Camat Keruak, Lombok Timur, NTB, Ahad (19/11) malam.
Masri menyampaikan, pada Ahad (19/11) warga kembali untuk membersihkan rumahnya dari sisa lumpur dan sampah banjir menyusul mulai redanya hujan yang mengguyur wilayah tersebut. "Kondisi saat ini sudah mulai stabil, warga kembali untuk membersihkan rumahnya," lanjut Masri.
Meski begitu, BPBD Lombok Timur tetap dalam siaga penuh dengan menyediakan posko penanganan bencana yang dipusatkan Kantor Camat Keruak. Dari posko ini, tim BPBD Lombok Timur juga mendistribusikan sejumlah kebutuhan pokok, baik makanan siap saji, hingga selimut kepada warga terdampak. "Besok kita juga akan dirikan dapur umum di sini," kata Masri.
Pantauan Republika.co.id, selain tenda darurat yang sudah berdiri di posko penanganan bencana di Kantor Camat Keruak, Tim BPBD Lombok Timur juga sedang mendirikan dapur umum yang nantinya digunakan sebagai lokasi memasak makanan siap saji untuk didistribusikan kepada warga terdampak.