Ahad 19 Nov 2017 21:17 WIB

Begini Kronologi Banjir di Lombok Timur

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Citra Listya Rini
Sejumlah warga berada dekat tiang listrik yang roboh akibat diterjang banjir bandang di Desa Sepit, Keruak, Selong, Lombok Timur, NTB, Ahad (19/11).
Foto: Antara/Anto
Sejumlah warga berada dekat tiang listrik yang roboh akibat diterjang banjir bandang di Desa Sepit, Keruak, Selong, Lombok Timur, NTB, Ahad (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Sejumlah wilayah di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilanda banjir cukup parah pada Sabtu (18/11) kemarin. Kepala Seksi Penyelamatan dan Evakuasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur Lalu Masri Habibullah menjelaskan kronologi kejadian.

Awalnya, hujan dengan intensitas cukup tinggi terjadi di Kecamatan Sakra Barat, Keruak, dan Jerowaru, Sabtu (18/11) sekitar pukul 14.00 Wita. Hujan terus mengguyur wilayah tersebut hingga pukul 21.00 Wita.

Akibatnya, sejumlah bangunan, mulai dari kantor desa hingga polindes tergenang air. Pun, dengan sejumlah permukiman ikut terendam dengan ketinggian air bervariasi, mulai dari 1 meter hingga 3 meter.

"Ketinggian air di permukiman mencapai 3 meter atau sampai atap rumah," ujar Masri saat ditemui //Republika// di Kantor Camat Keruak, Lombok Timur, Ahad (19/11) malam.

Masri menjelaskan, meluapnya sejumlah aliran sungai menjadi penyebab terjadinya banjir. Pasalnya, banyak pohon tumbang yang berada di sekitar jembatan, yang pada akhirnya menghambat aliran sungai dan meluap ke permukiman warga.

Akibat banjir, sedikitnya 578 kepala keluarga (KK) di tiga kecamatan tersebut terdampak, dengan 50 rumah dalam kondisi rusak berat.

Masri menambahkan, terdapat dua korban meninggal dunia akibat banjir yakni Wasila Cantika (10) asal Desa Sepit karena tertimpa reruntuhan rumah, dan warga Mungkik, Rozi Gozali (16) yang hanyut terbawa arus air.

"Semalam juga ada warga yang hilang, usia 75 tahun karena terbawa arus. Namun, dia ditemukan pagi tadi dalam keadaan selamat kerena dia berpegangan dengan galon kosong," kata Masri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement