Ahad 19 Nov 2017 23:12 WIB

Hati-hati Jalan Licin dan Pohon Tumbang di Musim Hujan

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ratna Puspita
Pengendara menyalakan lampu karena pendeknya jarak pandang saat hujan deras yang mengguyur Kota Bandung, di Jalan Supratman, Kamis (16/11) siang. Derasnya hujan menyebabkan sejumlah ruas jalan di Kota Bandung digenang banjir dari luapan drainase.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pengendara menyalakan lampu karena pendeknya jarak pandang saat hujan deras yang mengguyur Kota Bandung, di Jalan Supratman, Kamis (16/11) siang. Derasnya hujan menyebabkan sejumlah ruas jalan di Kota Bandung digenang banjir dari luapan drainase.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia telah memasuki awal musim penghujan. Intensitas hujan tiap hari di sejumlah wilayah terpantau tinggi. Hal ini pun membuat daerah-daerah langganan banjir kembali terjadi. Selain itu, angin kencang juga kerap kali datang bersamaan dengan curah hujan tinggi.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) BMKG Indonesia Hary Djatmiko mengatakan, curah hujan di Indonesia mulai dirasakan sejak Agustus. Ontensitasnya semakin menanjak memasuki penghujun tahun. 

Kondisi seperti ini harus membuat masyarakat lebih waspada. Sebab, bencana dan kecelakaan kerap terjadi pada musim ini.

"Tidak ada kata terlambat untuk mengingatkan masyarakat terkait intensitas hujan yang trennya mulai meningkat," kata Hary, Ahad (19/11).

Dia mengatakan bagi masyarakat yang kerap melakukan aktivitas di luar rumah, baik dia pejalan kaki atau pengguna kendaraan, harus lebih berhati-hati. Masyarakat yang mengendarai kendaraan akan memiliki jarak pandang lebih pendek ketika hujan lebat. 

Selain itu, ia menuturkan, jalanan juga lebih licin ketika hujan mengguyur aspal. Tak hanya itu, dengan angin yang sangat kencang, maka masyarakat harus mewaspadai terpaan angin terhadap pohon atau bangunan semipermanen seperti baliho, papan reklamen, dan crane. 

Menurut dia, bangunan seperti ini bisa saja rubuh ketika ada angin yang sangat kencang menerpanya.  Khusus untuk pepohonan, pemerintah daerah diimbau bisa melakukan pengecekan atas pohon yang terlihat memiliki batang rapuh. 

Pohon tersebut lebih baik ditebang bagian yang rapuhnya sehingga tidak berpotensi melukai masyarakat yang ada di sekitarnya. "Harusanya (Pemda) bisa merapihkan pohon yang tinggi dan besar. Dilihat kualitas kayunya," ujar Hary.

Untuk meminimalisir banjir, ia pun mengimbau masyarakat menjaga saluran air tetap baik. Jangan sampai ada sampah atau barang apapun yang menghambat air mengalir karena sumbatan sekecil apapun bisa berakibat pada banjir yang lebih besar.

Kemudian, Hary juga meminta agar ada kewaspadaan atas petir yang melanda. Pengecekan instalasi listrik menjadi penting agar kondisi di dalam rumah atau perkantoran lebih terjaga ketika ada petir yang menyambar.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement