Ahad 19 Nov 2017 17:44 WIB

Sekjen Partai Idaman: Kita Ikuti Apa yang KPU Mau

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bayu Hermawan
Sekjen Partai Idaman Ramdansyah menyampaiakan pandangan bersama Ketua Kode Inisiatif Veri Junaidi saat menjadi pembicara disela diskusi Bawaslu Menuju Qurasi Peradilan:Catatan Penanganan Pelanggaran Administrasi pemilu Oleh Bawasu di kantor Kode Inisiatif, Jakarta, Ahad (19/11).
Foto: Republika/Prayogi
Sekjen Partai Idaman Ramdansyah menyampaiakan pandangan bersama Ketua Kode Inisiatif Veri Junaidi saat menjadi pembicara disela diskusi Bawaslu Menuju Qurasi Peradilan:Catatan Penanganan Pelanggaran Administrasi pemilu Oleh Bawasu di kantor Kode Inisiatif, Jakarta, Ahad (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Idaman Ramdhansyah mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan mempersiapkan berkas untuk mendaftar kembali ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ramdhansyah mengatakan, pihaknya akan ikuti apa yang menjadi perintah KPU.

"Sekarang sedang merapikan kembali berkas. Karena tadi yang saya bilang, ada beberapa yang pindah ke lain hati, milih yang lain. Jadi berkas itu kita rapikan," ujar Ramdhansyah di kantor Kode Inisiatif, Tebet, Jakarta Selatan, Ahad (19/11).

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan apa yang dikatakan oleh KPU, yaitu menginput dokumen fisik besok sebelum pukul 16.00 WIB. Pihaknya juga menggandakan dokumen-dokumen itu untuk digunakan sebagai arsip.

"Kira-kira itu saja yang kita siapkan sekarang. Dari hari Jumat sudah kita prepare. Tadi saya dari DPP sudah mulai rapilah, sisa lima provinsi lagi yang belum kita bereskan," katanya.

Ramdhansyah mengatakan, pihaknya akan mengikuti perintah KPU. Walau bagaimana pun juga, kata dia, KPU merupakan penyelenggara Pemilu yang menjadi acuan dan patokannya. "Payung hukumnya ada mereka," ucapnya.

Menurut dia, jika bicara soal sistem informasi partai politik (Sipol), maka harus andal. Jika Sipol kembali bermasalah, maka ia akan kembali lagi melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Tapi kan berharap diperbaikilah. Jangan sampai kalau kata Rhoma Irama, 'kehilangan tongkat dua kali.' Itu jangan sampai," kata Ramdhansyah.

Pihaknya menginginkan Sipol untuk ke depannya lebih baik. Ia mengatakan, itu demi kebaikan semua pihak. Sipol, ujar Ramdhansyah, merupakan pintu maeuk dari sembilan sistem informasi di KPU.

"Kalau ini benar, ke sananya maka akan benar. Makanya kita ikuti apa yang KPU mau. Selama itu positif, kita ikuti," ujarnya lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement