Ahad 19 Nov 2017 16:37 WIB

Sudah 7 Hari Banjir Rendam Permukiman Warga di Cikeuting

Rep: Farah Noersativa/ Red: Bayu Hermawan
Warga menaiki perahu, di jalan yang sudah terendam banjir. ilustrasi
Foto: Republika/Edi Yusuf
Warga menaiki perahu, di jalan yang sudah terendam banjir. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Permukiman warga yang berada di empat RT di dua RW di Kelurahan Cikeuting Udik, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, telah terendam banjir selama tujuh hari terakhir. Banjir tertinggi terpantau mencapai ketinggian 100 cm.

Lurah Cikeuting Udik, Natawirya mengatakan banjir merendam rumah warga yang berada di RW 001 yakni di RT 004 Kompleks Pendidikan dan Kebudayaan (P&K), dan RW 003 yakni di RT 01, RT 02, dan RT 03. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terendam banjir adalah sebanyak 146 KK yang terdiri atas 531 jiwa.

"Banjirnya sudah satu minggu belum surut, sudah sempat surut namun hujan lagi jadi tinggi lagi," ujarnya Ahad (19/11).

Natawirya mengatakan di kelurahan itu memang kerap terjadi banjir, namun cepat surut. Biasanya, banjir merendam hanya sampai paling tinggi 60 centi meter. "Memang kali ini yang paling parah, sampai 103 centi meter," ujarnya.

Penyebab banjir, kata dia adalah adanya proyek penggalian gorong-gorong saluran pembuangan air. Awalnya, di kelurahan itu telah tedapat saluran pembuangan air berdiameter 60 centi meter. Karena kompleks perumahan itu kerap banjir, pihaknya mengusulkan untuk menambah saluran baru berdiameter 80 centi meter yang totalnya mencapai 580 meter.

Ia menuturkan, dalam prosesnya, proyek itu sempat membendung saluran pembuangan air di bagian hilir. Lama kelamaan perumahan banjir tinggi, akhirnya warga meminta bendungan itu dibuka biar airnya keluar, katanya.

Namun sayangnya, selama satu minggu, air tak kunjung surut. Penggalian untuk pemasangan saluran air baru malah sempat mengalami longsor pada Sabtu (18/11) malam tadi, tepatnya di belakang kantor Kelurahan Cikeuting Udik.

"Langsung kita tangani longsoran itu, oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), dan warga yang memiliki alat berat," ujarnya.

Saat ini, menurutnya, masyarakat telah ia imbau untuk segera mengungsi ke tempat-tempat yang telah disediakan. Seperti di pendopo kelurahan, juga di Gudang Kemendikbud di Jalan Pangkalan Lima, Kelurahan Cikeuting Udik, Kecamatan Bantar Gebang.

Namun masih ada beberapa warga yang memilih bertahan di rumah, dan juga mengungsi di rumah-rumah saudara mereka di Kota Bekasi. walau begitu, sampai saat ini tidak ada korban jiwa akibat musibah banjir itu.

Satgas Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Nugroho, mengatakan ada sebanyak 14 KK dari RT 01 RW 001 Kelurahan Cikeuting Udik yang mengungsi di Gudang Kemendikbud.

"Sampai dengan Minggu (19/11) siang, ada 14 KK yang terdiri atas 49 orang dewasa dan tujuh anak-anak," ujarnya.

Bantuan dari berbagai pihak juga telah disalurkan kepada para pengungsi dan korban banjir lainnya. Bantuan itu terdiri atas logistik dan perlengkapan bayi dari BPBD Kota Bekasi dan LPM, obat-obatan dan tenaga medis dari Puskesmas, Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Palang Merah Indonesia, dan Pemadam Kebakaran (PMK), serta selimut dari pihak Kelurahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement