REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah baru saja merayakan miladnya yang ke-105 tahun. Dalam momentum milad tersebut, apresiasi pun diberikan tokoh-tokoh Nasional, sembari menitipkan harapannya kepada Muhammadiyah untuk lebih memajukan Indonesia.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuzy menilai, Muhammadiyah yang lahir jauh sebelum republik Indonesia ada telah menunjukkan komitemannya. Terutama, sebagai ormas Islam yang berjalan di bidang sosial kemasyarakatan, dan sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan dan ke-Indonesiaan.
Terlebih, lanjut Romi, PPP dilahirkan Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) yang dilahirkan pula dari Muhammadiyah. Karenanya, sebagai cucu dari persyarikatan Muhammadiyah, ia menekankan PPP secara khusus akan senantiasa menyempatkan diri hadir dalam setiap perayaan milad Muhammadiyah.
Romi mengatakan, PPP datang ke Muhammadiyah sudah seharusnya karena itu berarti mereka kembali kepada yang mendirikan. Ia pun memberi apresiasi kepada pidato milad yang disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, yang menyebut Muhammadiyah sebagai mualaf kebudayaan.
"Menunjukkan Muhammadiyah semakin lama kemajuannya menuju cita-cita, tetap tidak meninggalkan ciri khas keindonesiaannya yaitu budaya," kata Romi yang hadir ke Milad Muhammadiyah mengenakan pakaian adat Jawa, Jum'at (17/11).
Hal itu, lanjut Romi, sekaligus menujukkan visi dan misi Muhammadiyah sebagai ormas Islam yang selalu ingin memajukan bangsa, tanpa meninggalkan budaya asli Indonesia. Ia menggaris bawahi pesan Haedar, jangan sampai ada sekelompok kecil yang terus difasilitasi, dan meninggalkan kelompok besar yang dalam kesusahan.
Senada, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Sohibul Iman berharap, ke depan Muhammadiyah bisa semakin memberikan kontribusi yang lebih baik untuk bangsa. Terlebih, selama ini ia melihat Muhammadiyah sudah memiliki peran yang sangat besar untuk kemajuan Indonesia.
Terutama, di dalam menyelesaikan persoalan-persoalan bidang pendidikan yang karena keterbatasan, tidak dapat ditangani pemerintah. Menurut Sohibul, itu merupakan peran yang telah dan terus dijalani Muhammadiyah, sehingga menjadi lembaga pendidikan terbesar setelah sekolah-sekolah negeri. "Itu patut dicontoh, mudah-mudahan spirit Muhammadiyah itu melebar ke semua organisasi," ujar Sohibul kepada Republika.
Ia pun mengaku memiliki harapan yang sangat baik kepada Muhammadiyah, untuk bisa terus membangun dan memajukan bangsa Indonesia. Terlebih, lanjut Sohibul, pidato milad Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, yang dirasa telah menegaskan apa yang dilakukan Muhammadiyah tidak lain untuk bangsa Indonesia.