REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menghibahkan dua rumah contoh darurat bencana kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jumat (17/11).
Rumah contoh yang terletak di RW 11, Kampung Muara Kidul, Bogor Barat ini diserahkan secara simbolis oleh Direktur Pusat Teknologi Material BPPT Asep Riswoko kepada Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Ganjar Gunawan.
Ketua Program Promosi dan Kerja Sama Pengembangan Rumah Komposit di Pusat Teknologi Material BPPT Seto Roseno, menyatakan, rumah contoh darurat bencana merupakan bangunan komposit. "Rumahnya kuat dan ringan secara struktur, diperuntukkan untuk tahan sementara," ujarnya, Jumat.
Seto menambahkan, perbedaan rumah komposit ini dengan rumah umum lainnya terletak pada bahan dan proses pembangunan. Rumah contoh darurat bencana cepat dibangun dan mudah dipasang serta lebih murah biaya produksinya.
Sementara itu, untuk ketahanan rumah komposit, Seto memperkirakan bisa mencapai minimal 10 tahun. "Mengingat rumah komposit ini untuk hunian sementara paling tidak dapat digunakan selama masa tanggap darurat kurang lebih enam bulan," ujarnya.
Rumah contoh ini, lanjut Seto, memang tidak digunakan untuk keperluan umum, melainkan dimanfaatkan sebagai hunian sementara bagi masyarakat dalam menghadapi potensi bahaya. Bangunan juga bisa digunakan pascabencana sebagai hunian sementara.
Rumah contoh tahan bencana merupakan salah satu program inovasi layanan teknologi yang dikembangkan BPPT selama tiga tahun terakhir. Ini menjadi program yang telah selesai untuk diserahkan kepada masyarakat. Khususnya, di Kota Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
