Sabtu 18 Nov 2017 07:55 WIB

Bojonegoro Siaga I Hadapi Banjir Bengawan Solo

Bengawan Solo
Foto: Pemkot Surakarta
Bengawan Solo

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, memberlakukan status siaga I dalam menghadapi banjir Bengawan Solo dengan ketinggian air mencapai 13.02 meter, Sabtu (18/11) pukul 06.00 WIB.

"Ketinggian air di Bojonegoro siaga I (hijau) dengan ketinggian air di Bojonegoro 13,00 meter sejak pukul 00.22 WIB," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ Budi Mulyono, di Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu.

Namun, lanjut Budi, dari data yang diterima ketinggian air di daerah hulu Ndungus, Ngawi, air berangsur surut, yang semula sempat masuk siaga hijau turun menjadi 5,30 meter pada pukul 06.00 WIB.

Begitu pula, lanjut dia, di daerah hilir ketinggian air Bengawan Solo masih naik pada waktu bersamaan di Babat, Karanggeneng, Laren dan Kuro, Lamongan, masing-masing 7,19 meter (siaga I), 4,90 meter (siaga I), 3,77 meter dan 1,60 meter.

BPBD, lanjut Budi Mulyono, sudah menyediakan berbagai kebutuhan dalam menghadapi ancaman banjir sungai terpanjang di Jawa itu, antara lain, mempersiapkan dapur komunitas, tenda pengungsian, sejumlah perahu karet sebagai sarana evakuasi, serta relawan. "Soal sembako terutama beras sudah kami koordinasikan dengan dinas sosial dan Bulog," kata dia menjelaskan.

Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo menambahkan tanggul kanan Bengawan Solo di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, yang longsor di sejumlah lokasi sudah diperbaiki, meskipun sifatnya tidak permanen.

Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, lanjut dia, bersama BPBD dengan masyarakat telah memperbaiki tanggul kanan sepanjang 60 meter yang longsor dengan memperkuat tanggul di bagian luar dan dalamnya. "Paling tidak adanya perbaikan tanggul bisa mengamankan tanggul agar tidak jebol kalau ketinggian air Bengawan Solo meluap," kata dia.

Menurut dia, kalau tanggul kanan Bengawan Solo di Kanor jebol, luapan air sungai terpanjang di Jawa itu akan merendam sejumlah desa di Kecamatan Kanor dan Baureno. "Balai Besar akan memperbaiki tanggul kanan Bengawan Solo di Kanor pada 2018," ucapnya menambahkan.

Berdasarkan pemetaan BPBD banjir luapan Bengawan Solo rawan melanda 100 desa yang tersebar di 13 kecamatan, antara lain, Kecamatan Trucuk, Kalitidu, Kota, Kanor, dan Baureno. Sedangkan banjir bandang rawan melanda 14 desa di Kecamatan Temayang, Kepohbaru, Gondang, Kasiman, Sumberrejo, Malo dan Sekar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement