Senin 20 Nov 2017 07:33 WIB

Saat Besi Menjadi Saksi

BELAJAR LANCAR MEMBACA ALQURAN. Sejumlah peserta mengikuti kegiatan 30 Menit Lancar Baca Alquran di Gedung Harian Republika, Jakarta Selatan, Sabtu (7/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
BELAJAR LANCAR MEMBACA ALQURAN. Sejumlah peserta mengikuti kegiatan 30 Menit Lancar Baca Alquran di Gedung Harian Republika, Jakarta Selatan, Sabtu (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ali Akbar*

Para arkeolog menyatakan setelah Zaman Batu terdapat Zaman Logam. Perkembangan kebudayaan Zaman Batu yang berlangsung selama puluhan ribu tahun Sebelum Masehi (SM) berjalan sangat lambat. Manusia bertahan hidup dengan perkakas batu. Pada akhir Zaman Batu yakni Periode Neolitik akhirnya manusia mengenal bercocok tanam dan hidup menetap membuat rumah sederhana.

 

Pada Zaman Logam terjadi lompatan peradaban yang luar biasa. Manusia mampu menghasilkan alat logam untuk berbagai keperluan termasuk alat perang. Pada zaman yang berlangsung beberapa ribu tahun SM itu akhirnya manusia dapat membuat kerajaan dan terjadi kemajuan di berbagai bidang kehidupan.

 

Zaman logam atau Paleometalik atau disebut Zaman Perundagian, yakni zaman pertukangan, maksudnya telah terdapat para ahli atau spesialis bidang tertentu. Zaman Logam dimulai dari Zaman Tembaga, Zaman Perunggu, kemudian Zaman Besi.

 

Tembaga dan Perunggu digunakan membuat berbagai alat keseharian. Namun, tingkat kekerasannya kalah dibandingkan Besi. Saat manusia mampu melebur logam besi, menempa, dan mencetak maka dihasilkan alat yang kuat misalnya senjata dan baju perang.

 

Fakta arkeologi menunjukkan setelah Zaman Batu dilanjutkan ke Zaman Logam. Akan tetapi, mengapa dapat terjadi perubahan kemampuan manusia? Para ahli belum dapat menjelaskan detail bagaimana manusia dapat mengenal mineral, bagaimana mineral tersebut diolah menjadi logam murninya, dari mana muncul pengetahuan melebur, dan dari mana muncul kemampuan mengolah logam seperti menempa dan melakukan perlakuan panas pada produk logam tersebut sehingga kekuatan dan ketangguhannya meningkat. Bagaimana manusia akhirnya menemukan besi?

 

Berikut ini sekelumit ayat-ayat dalam Alquran.

 

QS Al-Ĥadīd:25 - ... Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

 

QS An-Naĥl:81 - Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).

 

Nabi Daud alaihissalam dan anaknya, yakni Nabi Sulaiman adalah raja yang memiliki kerajaan sangat besar. Menurut beberapa sumber, Nabi Daud alaihissalam lahir tahun 1085 SM.

 

QS Al-Anbya:80 - Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).

 

QS Saba':10-11 - Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan.

 

Demikianlah bahwa: (1) sumber daya alam, (2) ilmu pengetahuan, (3) keterampilan, (4) kesejahteraan dan kejayaan, (5) semuanya berasal dari yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa, yakni Allah subhanahu wa ta'ala.

 

Maka manusia hendaklah hanya meminta kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Semoga kita dapat menjadi orang yang bersyukur dan berserah diri kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Wallahu a'lam

 

*Doktor arkeologi lulusan UI

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement