Jumat 17 Nov 2017 17:52 WIB

Menpar: Target Kunjungan Wisman Kurang Sedikit dari 15 Juta

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Winda Destiana Putri
Wisatawan mancanegara menyusuri gua di Kalisuci Cave Tubing, Desa Jetis Wetan, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Kamis (14/9).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Wisatawan mancanegara menyusuri gua di Kalisuci Cave Tubing, Desa Jetis Wetan, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Kamis (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2017 mencapai 15 juta wisman. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, kemungkinan besar target 15 juta wisman ini tak akan terealisasi pada akhir tahun.

Hal ini didasari pencapaian tingkat kunjungan wisman pada September yang baru menyentuh 10,5 juta wisman.

"Sampai September sudah 10,5 juta (wisman) atau kurang 4,5 juta," ujar Arief di Kantor Dinas Pariwisata NTB, Jumat (17/11).

Menilik data yang ada, tingkat kunjungan rata-rata wisman per bulan mencapai 1,4 juta wisman. Dengan demikian, kata Arief, tingkat kunjungan wisman pada 2017 berada di angka 14,8 juta wisman atau sedikit di bawah target kunjungan 15 juga wisman.

"(Capai target) enggak bisa, kurang sedikit bisa," kata Menpar.

Menpar menyebutkan, negara dengan jumlah wisman tertinggi pada tahun ini berasal dari Cina dengan 2 juta wisman, disusul gabungan seluruh negara-negara Eropa dengan 1,4 juta wisman. Kemudian, diikuti Malaysia, Singapura, dan Australia.

Untuk Australia, Menpar menilai menjadi pasar yang potensial bagi Lombok mengingat kedekatan jarak. Menpar sedang mengupayakan agar ada penerbangan langsung dari Lombok ke Australia, dan sebaliknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement