Jumat 17 Nov 2017 17:42 WIB

Respons KPK, IDI Bentuk Tim untuk Periksa Setnov

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andri Saubani
 Ketua Persatuan Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Ilham Oetama Marsis (kiri) bersama Sekjen PB IDI Adib Khumaidi, (kanan) menunjukan surat pernyataan sikap saat menggelar konferensi pers di Kantor IDI, Jakarta, Senin (18/7).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua Persatuan Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Ilham Oetama Marsis (kiri) bersama Sekjen PB IDI Adib Khumaidi, (kanan) menunjukan surat pernyataan sikap saat menggelar konferensi pers di Kantor IDI, Jakarta, Senin (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sudah membentuk tim untuk memeriksa kondisi kesehatan Setya Novanto (Setnov) yang mengalami kecelakaan pada Kamis (16/11) malam kemarin. Tim dokter dari IDI pun sudah mulai melakukan pemeriksaan pada Jumat (17/11) ini.

"Saya enggak bisa sebutkan jumlahnya (dokter IDI yang ikut memeriksa) tapi yang jelas tim sudah mulai bekerja mulai dari hari ini," kata Sekjen IDI Adib Khumaidi saat dihubungi Republika, Jumat (17/12).

Adib juga mengakui sudah menerima permintaan dari KPK agar IDI ikut memeriksa kondisi Novanto sebagai second opinion. IDI pun telah menerjunkan tim dokter untuk melakukan pemeriksaan terhadap Ketua DPR RI yang kini berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakarta Pusat.

"Sudah, sudah (koordinasi). Kita koordinasi dengan KPK terkait permintaan KPK tentang second opinion," ujarnya.

Novanto mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju studio Metro TV untuk kebutuhan wawancara, Kamis (16/11) malam. Ketua Umum Golkar itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Medika di Permata Hijau, Jakarta Barat. Siang tadi dia dipindahkan ke RSCM atas permintaan KPK. Novanto adalah tersangka kasus KTP Elektronik (KTP-el).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement