REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK -- Puskesmas Nan Balimo, Kota Solok, Sumatera Barat, membuka pelayanan gratis berupa terapi totok SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) bagi masyarakat yang ingin berhenti merokok.
"Klinik terapi totok SEFT ini baru pertama di Kota Solok," kata Kepala Puskesmas Nan Balimo, dr. Uswatun Hasanah, di Solok, Jumat (17/11).
Ia menjelaskan klinik berhenti merokok diberi nama Klinik Libero 1 (Layanan Berhenti Merokok Satu Pintu). Setiap pasien akan menjalani terapi totok SEFT selama empat kali pertemuan, yaitu sekali dalam seminggu. Bagi masyarakat yang ingin berhenti merokok akan dilakukan pengecekan jumlah kadar Karbondioksida (CO2) menggunakan alat CO analyzer.
Melalui alat itu akan diketahui kadar CO2 dalam tubuh pasien, jika CO2-nya lebih dari 4 bisa dikategorikan berbahaya, maka harus menjalani terapi totok SEFT. Untuk mendapatkan perawatan maksimal, biasanya pasien diselingi dengan meminum obat dan kegiatan olahraga yang akan membuat pasien lebih cepat sembuh dari kebiasaan merokok.
Puskesmas Nan Balimo juga telah ikut berbagai perlombaan, seperti Lomba Posyandu dan Lomba Toga (Tanaman Obat Keluarga) untuk menambah pengetahuan para tenaga kesehatan puskesmas.
Program Puskesmas Nan Balimo yang sudah memiliki klinik berhenti merokok juga didukung Wali Kota Solok Zul Elfian. Program itu terkait dengan upaya pemkot setempat dalam menurunkan angka kemiskinan.
"Akan kita cari warga Kota Solok yang ingin berhenti merokok," ujarnya.
Ia berharap masyarakat mendukung program kesehatan itu karena akan menguntungkan bagi kesehatan masyarakat. Ia mengatakan masyarakat yang hidup sehat akan meningkat produktivitasnya.